Menurutnya, penyelenggara giveaway yang sah dan terpercaya—seperti perusahaan resmi, tokoh publik, atau influencer ternama—umumnya tidak memungut biaya dari pemenang.
Mereka biasanya memberikan hadiah sebagai bagian dari promosi dengan mekanisme yang terbuka dan jelas.
Enam Ciri Giveaway Palsu yang Perlu Netizen Waspadai
Diskominfo juga merinci sejumlah indikator giveaway palsu yang perlu dikenali masyarakat:
1. Akun mencurigakan – Minim interaksi, baru dibuat, atau tidak memiliki kredibilitas.
2. Komentar dinonaktifkan – Ciri klasik penipu untuk menghindari testimoni korban.
3. Permintaan data pribadi – Termasuk KTP, nomor rekening, hingga tanggal lahir.
4. Testimoni palsu – Biasanya dibuat dengan akun-akun bot atau palsu.
5. Permintaan transfer uang lebih dulu – Baik untuk ongkir, biaya admin, atau pajak.
6. Nomor WhatsApp mencurigakan – Bisa diperiksa lewat aplikasi pendeteksi spam.
“Kalau kita cek nomor WA mereka di aplikasi pihak ketiga, biasanya akan muncul tag ‘berisiko penipuan’ atau sudah pernah ditandai pengguna lain,” imbuh Hendri.
Literasi Digital jadi Tameng Terbaik
Sebagai langkah preventif, Diskominfo Ciamis menegaskan pentingnya literasi digital bagi seluruh lapisan masyarakat.
Jika menerima informasi mencurigakan, lebih baik segera melaporkannya kepada pihak terkait atau otoritas berwenang.
“Jangan sampai niat ingin dapat hadiah, malah jadi korban penipuan,” tutup Hendri.
Komentar