DiksiNasi, Bandung – Pasar Induk Caringin, yang sebelumnya dikenal dengan gunung sampah setinggi 3-4 meter di area depan dan belakang pasar, kini telah berubah total.
Upaya kolaboratif pengelola pasar dengan strategi pengelolaan sampah yang cermat berhasil membersihkan area tersebut.
Pantauan terbaru menunjukkan bahwa tumpukan sampah telah digantikan oleh gundukan tanah yang diratakan menggunakan alat berat.
“Kami berhasil membersihkan tumpukan sampah,” ujar Kepala Seksi Kebersihan Pasar Induk Caringin, Yudi, kepada wartawan, Selasa (21/01/2025).
Strategi Utama Penanganan Sampah
Yudi menjelaskan, untuk menangani masalah sampah yang menumpuk, pengelola mengoptimalkan kuota pembuangan ke TPA Sarimukti yang hanya lima ritase per hari.
Dengan kuota terbatas ini, mereka menggunakan alat press untuk mengurangi volume sampah.
“Dengan alat ini, dari tiga mobil sampah dapat kita tekan menjadi satu mobil. Ini membantu kami memaksimalkan kuota yang tersedia,” jelasnya.
Namun, langkah itu saja tidak cukup. Sebagian sampah yang tidak terangkut ditimbun ke dalam tanah dengan sepengetahuan dinas terkait.
Selain itu, pengelola juga memanfaatkan TPA Pasir Bajing di Garut sebagai alternatif pembuangan sampah.
Edukasi Pedagang untuk Pengelolaan Sampah Mandiri
Pengelola pasar juga fokus pada edukasi pedagang tentang pentingnya memilah sampah organik dan anorganik.
Sampah organik mendapat pengoahan menjadi kompos, sedangkan sampah anorganik ke TPA.
Langkah ini baru diterapkan di Blok H dan E sebagai proyek percontohan.
“Kami sudah satu bulan mengarahkan pedagang untuk memilah sampah. Harapannya, dua blok ini dapat menjadi model bagi blok lainnya,” ungkap Yudi.