Diksinasinews,co.id, Ciamis – Di tengah hiruk-pikuk pusat Kota Ciamis, terselip kisah pilu seorang wanita lanjut usia bernama Sutiyem (80) yang tinggal di gubuk.
Hidup sebatang kara, Mbok Sutiyem menempati sebuah gubuk reyot di kebun singkong dekat warung-warung di kawasan Islamic Center Ciamis.
Kondisinya memprihatinkan, tanpa akses layak untuk kebutuhan dasar.
Mendapat Bantuan, Namun Terlupakan
Ketua RT setempat, Heri, menjelaskan bahwa pembangunan gubuk baru Mbok Sutiyem berlangsung oleh warga dengan pembiayaan dari TIC.
Meski demikian, perhatian lebih lanjut terhadap kondisi Mbok Sutiyem tampaknya terabaikan hingga pihak Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Ciamis mendapat laporan baru-baru ini.
Ade Deni, Koordinator Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) Ciamis, menyesalkan lambatnya respons terhadap kondisi ini.
“Kenapa pihak terkait, termasuk TIC, tidak melaporkan kondisi Mbok Sutiyem sebelumnya? Padahal ia sudah tinggal di sana lebih dari 10 tahun,” ujarnya.
Mbok Tiyem Tempati Gubuk di Sekitar TIC
Menurut para pedagang setempat, Mbok Sutiyem telah tinggal di kawasan itu sekitar delapan tahun, sejak berdirinya jajaran warung.
Sebelumnya, ia menghuni sebuah gubuk di area yang kini menjadi lokasi Tourist Information Center (TIC).
Areal pesawahan tersebut adalah cikal bakal gedung perkantoran antara lain Dinas Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat dan Pertanahan ( DPUPRP ) , Badan Penanggulangan Bencana Daerah ( BPBD ), Pengadilan Agama, Serta Tourist Information Center ( TIC ).
“Setelah berdiri gedung TIC, pihak terkait memindahkan gubuk mbok tiyem kesini sampai sekarang” ungkap Iwan. Rabu, ( 08/03/2023 ).
Sementara itu Heri ketua RT setempat menjelaskan jika segala pembiayaan pembuatan gubuk menjadi tanggungan pihak TIC sedangkan pelaksanaan pembuatan berlangsung oleh pihaknya beserta warga.
“Pihak TIC membiayai proses pemindahan dan pembangunan gubuk untuk mbok tiyem” Ujar Heri.
Kunjungan Pihak Terkait
Sementara itu Koordinator Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan ( TKSK ) Kabupaten Ciamis Ade Deni pada saat proses evakuasi menyatakan jika pihaknya mendapat informasi tentang seorang wanita dengan usia lanjut.
Bersama Deni tampak beberapa perangkat negara antara lain dari Kelurahan, Babinsa Kecamatan serta pengurus RT/RW setempat untuk melakukan koordinasi terkait mbok Tiyem.
Deni melanjutkan jika pihaknya menyesalkan hal ini terjadi mengingat rentang waktu mbok Tiyem menjadi penghuni gubuk sudah sekitar 20 tahun kurang lebih.