Tidak hanya itu, para ahli juga mengkhawatirkan dampak jangka panjang dari pembuangan air limbah radioaktif tersebut. Contohnya, Amerika telah melakukan 67 kali uji coba nuklir pada tahun 1946-1958 dan lebih dari 60 tahun kemudian, unsur radioaktif masih dapat ditemukan dalam kelapa di Amerika.
Oleh karena itu, negara-negara di Kepulauan Pasifik menuntut tambahan kajian tentang proses dekontaminasi agar pembuangan air limbah nuklir olahan tersebut tidak meracuni perairan atau satwa liar.
PLTN Fukushima Daiichi menggunakan tangki – tangki penyimpan air radioaktif yang sudah melalui proses sedemikian rupa guna mendinginkan bahan bakar cair. Tokyo Electric Power Company Holdings (TEPCO), menjalankan proses ini di kota Okuma, timur laut Jepang, pada 3 Maret 2022.
Menteri Ekonomi, Perdagangan dan Industri Jepang, Yasutoshi Nishimura mengatakan, “Kemajuan berkelanjutan dalam upaya menonaktifkan itu, mencakup pembuangan air limbah yang sudah melalui Advanced Liquid Processing System ke laut, serta pendekatan Jepang yang berbasis sains dan transparansi, yang telah diapresiasi.”
TEPCO telah menangguhkan rencana pembuangan air limbah nuklir olahan tersebut dan para ahli merekomendasikan untuk menemukan alternatif lain seperti menemukan tangki penyimpanan tambahan untuk menampung air limbah nuklir hingga isotop radioaktif itu terurai lebih lanjut. Hal ini dilakukan untuk menjaga lingkungan dan kehidupan masyarakat setempat dari bahaya yang mungkin terjadi akibat pembuangan air limbah radioaktif dari PLTN Fukushima Daiichi.