Situasi ini membuka ruang diskusi mengenai kepemimpinan kolaboratif.
Herdiat diharapkan mampu merangkul berbagai elemen masyarakat untuk mengisi kekosongan tersebut dengan memperkuat peran strategis perangkat desa dan organisasi lokal.
Momentum Monas: Wajah Ceria di Tengah Lelah
Selepas pelantikan, suasana Monumen Nasional penuh sesak oleh ribuan kepala daerah dan keluarga.
Di tengah keramaian, Mas Ahim membagikan juga kisah pencarian Herdiat dan istrinya, Bu Kania.
“Monas seperti lautan manusia. Kami akhirnya menemukan Pak Herdiat—wajahnya ceria, meski kelelahan terlihat jelas.”
H. Tatang dan H. Endang Haris, tokoh Bumi Galuh, turut mengiringi Herdiat sejak pagi.
Kehadiran mereka menunjukkan solidaritas dari berbagai lapisan masyarakat Ciamis yang menyatu dalam momen bersejarah ini.
Pelantikan dan Harapan untuk Kepemimpinan Kolaboratif
Prosesi pelantikan berakhir dengan pengucapan sumpah jabatan yang dipimpin Presiden Prabowo dan penandatanganan berita acara.
Pelantikan ini tak hanya menjadi momen resmi mulainya masa jabatan 2025–2030, tetapi juga simbol dari harapan baru.
Herdiat kini membawa tanggung jawab besar untuk memimpin Ciamis di tengah tantangan tanpa wakil bupati.
Semoga dukungan solid dari komunitas desa dan organisasi lokal menjadi kekuatan utama dalam membangun Ciamis ke depan, memperlihatkan bahwa kepemimpinan yang kokoh selalu berdiri di atas dukungan masyarakat akar rumput.
Komentar