Pernyataan ini menandai perubahan arah birokrasi yang dituntut bekerja cepat meski di tengah keterbatasan anggaran.
Pelantikan ini tidak hanya soal rotasi jabatan, tapi juga menjadi ujian kesanggupan pejabat menjalankan amanah dalam situasi fiskal yang genting.
“Jabatan ini bukan hadiah. Ini amanah, dan juga kepercayaan dari pemerintah dan masyarakat. Jangan sia-siakan,” tegas Herdiat,
Dia juga mengingatkan soal tanggung jawab moral yang besar di balik setiap kursi yang diduduki.
Dalam situasi defisit anggaran yang telah diumumkan oleh Pemkab Ciamis sebesar Rp138 miliar, pelantikan ini menjadi momen penentu.
Apakah birokrasi bisa bergerak cepat dan efisien di tengah krisis, atau justru mengulang pola lama: lamban dan birokratis.
“Prestasi, dedikasi, dan loyalitas itu mutlak. Jangan pernah melakukan perbuatan tercela. Jangan sekali-kali melanggar amanah,” tutup Herdiat dengan nada serius.