DiksiNasi, CIAMIS – Suara tangis yang nyaris tenggelam di antara rerumputan liar akhirnya menyelamatkan hidup seorang bayi mungil yang dibuang di semak-semak Dusun Karanganyar, Desa dan Kecamatan Rancah, Kabupaten Ciamis. Jumat siang, (13/06/2025).
Warga setempat yang mendengar suara lirih itu tak menyangka akan menemukan bayi hidup, tubuhnya dikerumuni semut dan lalat.
“Bayi itu seperti sudah ditinggal mati. Tapi mukjizatnya, dia masih bernapas,” ujar seorang warga yang menjadi saksi mata penemuan tersebut, dengan mata berkaca-kaca.
Potret Luka Sosial: Ketika Bayi Jadi Korban
Peristiwa ini membuka kembali luka lama tentang lemahnya sistem perlindungan terhadap anak-anak yang belum sempat memilih takdirnya sendiri.
Dugaan sementara menyebut bayi itu merupakan hasil hubungan gelap, dan seseorang yang kuat dugaan sebagai ibu kandungnya sendiri telah membuangnya.
“Kami sedang menyelidiki motif dan pelaku pembuangan bayi ini. Sementara kami duga bayi lahir dari hubungan di luar nikah,” ungkap seorang petugas dari Polsek Rancah.
Masyarakat menilai, persoalan ini bukan sekadar tindakan kriminal, tetapi juga refleksi dari persoalan sosial dan pendidikan moral yang harus segera mendapat penanganan.
Respons Kemanusiaan: Dari Warga hingga Medis
Setelah menemukannya, warga bersama pihak kepolisian segera membawa bayi ke Puskesmas Rancah.
Kondisinya yang lemah membuat petugas medis merujuknya ke RSUD Ciamis.
Di sana, tim dokter memberikan perawatan intensif agar bayi yang belum sempat mengenal dunia itu mendapat kesempatan hidup yang layak.
“Alhamdulillah bayi dalam keadaan stabil, meski sebelumnya sangat memprihatinkan,” ujar seorang tenaga medis yang merawat bayi tersebut.
Warga Dusun Karanganyar kini bergotong royong untuk membantu kebutuhan awal si bayi.
Mereka membuka donasi dan mengajak masyarakat untuk menunjukkan empati, bukan sekadar rasa kaget sesaat.
Komentar