DiksiNasi, Merak – Tagar #Polisi ramai menjadi perbincangan di platform media sosial X menyusul insiden penembakan yang terjadi di rest area Tol Tangerang-Merak KM 45.

Peristiwa ini merenggut nyawa seorang pemilik rental mobil, memunculkan pertanyaan publik mengenai peran kepolisian dalam kasus ini.

Kronologi Kejadian

Insiden bermula dari upaya pelacakan kendaraan yang disewa selama tiga hari oleh pihak pemilik rental mobil.

Anak korban, Agam Nasrudin, mengungkap bahwa pada hari pertama, dua dari tiga perangkat GPS di mobil telah dirusak oleh penyewa.

“Malam tahun baru itu, kami cek GPS. Ternyata yang aktif tinggal satu. Saya, almarhum ayah saya, dan tim melakukan pengejaran ke daerah Pandeglang sesuai lokasi GPS. Dari situ, kami menemukan beberapa titik, seperti Pasar Saketi dan Pasar Anyer,” ujar Agam, Kamis (02/01/2024).

Pengejaran pun berlanjut hingga ke rest area Tol Tangerang-Merak KM 45.

Di lokasi inilah, aksi kejar-kejaran berubah menjadi tragedi ketika terjadi penembakan tepat di depan sebuah minimarket.

Pelaku Mengaku Anggota TNI AU

Saat berhasil menghentikan kendaraan pelaku, Agam menjelaskan bahwa seorang pria keluar sambil menodongkan pistol dan mengaku sebagai anggota TNI AU.

“Dia mengancam sambil berkata, ‘Siapa lu? Saya anggota TNI AU. Awas lu!’,” kata Agam.

Tidak lama kemudian, mobil Sigra hitam muncul dan menabrak kendaraan tim pengejar, memungkinkan pelaku melarikan diri.

Permintaan Bantuan Polisi Ditolak

Sebelum peristiwa tragis di rest area, Agam dan tim sempat meminta pendampingan dari Polsek terdekat di Pasar Anyer karena menyadari bahaya yang ditimbulkan pelaku bersenjata.

Namun, permintaan tersebut, menurt Agam mendapat penolakan.

“Kami berhenti di Polsek untuk minta pendampingan, tapi mereka menolak. Bahkan saat saya marah dan bertanya, ‘Untuk apa bertugas kalau mendampingi saya saja tidak mau?’ mereka tetap tidak membantu,” ungkap Agam.