Program Pembinaan dan Karya Ekspor
Lapas Ciamis tidak hanya fokus pada disiplin, tetapi juga membina kemandirian WBP.
Berbagai kegiatan telah terlaksana, mulai dari pelatihan keterampilan hingga produksi kerajinan.
Salah satu produk unggulan adalah Coir Net, jaring sabut kelapa yang diekspor ke Korea Selatan melalui kerja sama dengan PT Coir Indonesia Global.
“Kami harus produksi lima ribu pieces untuk ekspor rutin,” kata Supriyanto.
Selain Coir Net, WBP juga menghasilkan produk rumah tangga, anyaman, hingga karya musik.
Album lagu ciptaan mereka bahkan meraih penghargaan dari Original Rekor Indonesia (ORI).
“Karya-karya ini membuktikan bahwa pembinaan di lapas bisa memberi manfaat nyata,” tambahnya.
Dukungan Pemerintah Daerah
Bupati Ciamis, Herdiat Sunarya, turut hadir dalam peringatan tersebut.
Ia bahkan sempat menghentikan sambutannya ketika azan berkumandang.
Dalam pidatonya, Herdiat memuji perubahan besar Lapas Ciamis dalam empat tahun terakhir.
“Perubahan di sini luar biasa. Saya melihat pembinaan yang humanis, bukan dengan kekerasan,” ucapnya.
Herdiat juga menjanjikan bantuan pembangunan klinik kesehatan di dalam lapas.
Hingga kini, lapas belum memiliki fasilitas medis memadai, sehingga jika ada WBP sakit harus merujuknya ke rumah sakit umum.
Jalan Kembali ke Masyarakat
Dengan pembinaan yang meliputi aspek agama, kesadaran hukum, keterampilan, serta kesehatan jasmani dan rohani, Lapas Ciamis berupaya mempersiapkan WBP untuk kembali ke masyarakat.
Harapannya, mereka bisa kembali produktif dan tidak mengulangi kesalahan.
“Galuh harus tangguh, begitu pula kita. Prinsipnya, kami menangani WBP bukan dengan kekerasan, melainkan dengan pendekatan humanis,” tegas Supriyanto.
Komentar