Revitalisasi Situ Lengkong: Antara Harapan Pariwisata Ciamis dan Tantangan Ekonomi Lokal Panjalu

Mega proyek garapan Pemprov Jawa Barat sejak 2023 dengan anggaran Rp 10,28 miliar tersebut, seharusnya mendongkrak potensi pariwisata, realitanya para pedagang dan masyarakat Panjalu mengeluhkan dampak negatif yang muncul.

Tantangan Revitalisasi: Antara Peningkatan Fasilitas dan Manfaat Nyata

Revitalisasi yang telah berjalan selama 20 bulan melalui Dinas Pemberdayaan Sumber Daya Air (PSDA) menunjukkan bahwa peningkatan infrastruktur saja belum cukup.

Meskipun fasilitas wisata telah diperbaharui, efek yang dirasakan oleh masyarakat dan pelaku usaha belum sesuai harapan.

Tantangan yang muncul tidak hanya soal fisik bangunan, tetapi juga terkait pengelolaan, pemasaran, dan integrasi ekonomi lokal dalam pengembangan pariwisata.

Menurut pengamatan sejumlah pihak, keterlibatan Pemkab Ciamis dalam pengelolaan dan pemeliharaan obyek wisata harus lebih proaktif, agar revitalisasi tidak hanya mempercantik lokasi, tetapi juga meningkatkan pendapatan warga.

Langkah Koordinatif Pemerintah dan Solusi Jangka Panjang

Merespons aspirasi tersebut, Wakil Ketua DPRD Ciamis, H. Komar, berjanji untuk segera menggelar rapat koordinasi dengan dinas dan instansi terkait.

“Kami akan fasilitasi pertemuan dengan pemerintah daerah dan instansi terkait untuk mencari solusi konkret. Kami sepakat bahwa revitalisasi ini harus memberi manfaat, bukan malah menyulitkan masyarakat,” ujarnya. Kamis, (06/03/2025).

Semoga komitmen ini akan membuka ruang diskusi yang lebih strategis antara pemerintah dan masyarakat dalam mencari solusi menyeluruh.

Menuju Sinergi Pariwisata dan Ekonomi Lokal

Dari perspektif ekonomi, revitalisasi Situ Lengkong harus lebih menyeluruh dengan mengedepankan kepentingan pelaku usaha lokal.

Evaluasi terhadap tarif masuk, retribusi, dan pembagian pendapatan perlu dilakukan secara transparan.

Peningkatan fasilitas usaha seperti area pasar yang layak dan promosi pariwisata yang tepat sasaran juga menjadi kunci agar potensi wisata religi ini bisa memberikan dampak ekonomi yang positif.

Melalui kolaborasi antara pemerintah, pelaku usaha, dan masyarakat, harapan agar Situ Lengkong kembali menjadi destinasi wisata yang ramah dan menguntungkan dapat terwujud.

Revitalisasi ini, jika mendapat pengelolaan dengan sinergi yang baik antara aspek pariwisata dan ekonomi, tidak hanya akan meningkatkan daya tarik wisata.

Namun, lebih jauh akan mengembalikan perekonomian lokal yang sempat terpukul.

Masyarakat Panjalu menantikan kejelasan dan tindakan nyata, sehingga investasi besar yang telah terkucur dapat memberikan manfaat maksimal bagi seluruh warga dan perekonomian Ciamis.