DiksiNasinews.co.id, Cipali – Bak wisata api abadi mrapen setelah lebih seminggu berlalu, semburan di rest area Km 86 arah Jakarta Jalan Tol Cipali masih belum berhasil dipadamkan hingga hari ini. Jum’at, (05/05/2023).
PT Lintas Marga Sedaya selaku pengelola rest area terus memperkuat koordinasi dengan para pihak terkait seperti Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Jawa Barat, Dinas Pemadam Kebakaran Subang, Polres Subang, Polda Jabar, Pertamina EP, dan PT Pertamina Drilling Services Indonesia (PT PDSI) untuk menangani situasi tersebut.
Dalam rapat koordinasi pada Rabu (03/05/2023), PT Lintas Marga Sedaya telah memutuskan untuk menunjuk kontraktor dalam penyediaan jasa dan peralatan, perlengkapan, dan personil untuk penanganan dan penutupan sumur artesis di rest area KM 86.
PT PDSI akan dipilih sebagai pelaksana pekerjaan tersebut yang akan dituangkan dalam kontrak Kerjasama. Pertamina EP juga akan membantu pelaksanaan asistensi teknis pekerjaan yang dibutuhkan.
Direktur Operasi PT Lintas Marga Sedaya, Agung Prasetyo, menjelaskan bahwa rapat koordinasi terkait dengan semburan api ini akan terus dilaksanakan sampai masalah ini bisa tertangani dengan baik.
“Rapat koordinasi terkait dengan semburan api ini akan terus dilaksanakan sampai masalah ini bisa tertangani dengan baik,” ujar Agung.
PT Lintas Marga Sedaya akan terus berupaya mencari solusi penanganan sesuai dengan rekomendasi dari pihak-pihak yang kompeten. Diharapkan fenomena gas alam ini dapat segera tertangani sehingga kondisi rest area dapat kembali beraktivitas dengan normal.
“PT Lintas Marga Sedaya akan terus berupaya mencari solusi penanganan sesuai dengan rekomendasi dari pihak-pihak yang kompeten. Diharapkan fenomena gas alam ini dapat segera tertangani dan kondisi rest area dapat kembali beraktivitas dengan normal,” tegas Agung.
Sementara itu, sejumlah usaha pemadaman api yang bermula pada pukul 08:32 WIB Rabu (26/4/2023), telah dilakukan termasuk pemasangan pagar perisai spandex untuk meminimalkan terjadinya bahaya. Namun, upaya ini belum berhasil memadamkan api dan masih diperlukan langkah-langkah yang lebih komprehensif.
Hal ini menunjukkan bahwa perlu adanya koordinasi yang lebih baik, dan solusi yang lebih tepat dalam mengatasi bencana alam seperti semburan api ini.