Ustadz Cucu Luka Dianiaya Pemuda Mabuk di Tasikmalaya, Warga Cemas Maraknya Miras

Tokoh Agama Jadi Korban Kekerasan, Miras Ilegal Dituding Jadi Biang

Ini adalah puncak dari kekhawatiran atas maraknya konsumsi alkohol oplosan dan miras ilegal di daerah mereka.

Apalagi ketika korbannya adalah tokoh agama yang selama ini aktif menjaga ketertiban dan moral sosial.

“Ini bukan soal pribadi. Ini tamparan untuk semua. Kita diam terlalu lama soal miras,” ujar seorang warga, saat menyaksikan polisi membawa pelaku ke kantor kepolisian.

Polisi Bertindak, Tapi Warga Ingin Pencegahan

AKP Herman Saputra, Kasat Reskrim Polres Tasikmalaya Kota, membenarkan bahwa petugas telah mengamankan pelaku dan tengah mendapat pemeriksaan secara intensif.

“Pelaku dalam kondisi mabuk. Benda yang dia gunakan untuk melukai bukan senjata tajam biasa, tapi taring babi yang dia runcingkan,” jelas Herman.

Hingga kini, polisi masih menelusuri sumber minuman keras yang pelaku konsumsi.

Identitas lengkapnya akan diumumkan setelah pemeriksaan selesai.

Panggilan Moral untuk Penegakan Hukum

Ustadz Cucu menyerukan agar kejadian ini tidak berhenti sebagai kasus kriminal biasa.

Ia berharap aparat dan pemerintah daerah bertindak lebih serius menekan peredaran miras yang terbukti menjadi pemantik kekacauan sosial.

“Kalau tidak segera dihentikan, banyak anak muda akan kehilangan arah. Ini masalah bersama, bukan hanya tugas polisi,” tegasnya.

Banyak pihak, mengamini seruan tersebut.

Masyarakat kini menuntut ketegasan, bukan hanya reaksi sesaat.

Bagi mereka, kekerasan terhadap tokoh agama adalah peringatan nyata bahwa krisis sosial tengah mengintai, dan miras adalah salah satu pemicunya.