Dari Ciamis ke Tasik Menyusuri Jembatan Karangresik dan Sejenak Menatap Tiang Pancang Saksi Perjuangan

DIKSI FEATURE41 Dilihat
banner 468x60

DiksinasiNews.co.id, TASIK-CIAMIS – Bagi anda yang sering melintas ke daerah Karangresik yang merupakan perbatasan sekaligus penghubung antara Kabupaten Ciamis dan Kota Tasikmalaya, mungkin saat di jembatan Karangresik anda tak pernah merasakan hal aneh.

Tapi ketika anda melihat ke sisi sebelah timur dari jembatan tersebut, terdapat dua buah bongkahan tembok besar ataupun tiang pancang jembatan di tengah sungai Citanduy yang deras.

banner 336x280

Secara teritorial jembatan karangresik perbatasan Ciamis Tasik tepatnya di Dusun Sukamaju, Desa Sindangkasih Ciamis, berbatasan langsung dengan Karangresik, kelurahan Sukamanah, Kecamatan Cipedes Tasikmalaya Jawa Barat.

Ya, tembok itu bukan sekadar tembok biasa. Sisa bongkahan tembok besar atau tiang pancang dari jembatan Karangresik tersebut merupakan bangunan yang tersisa dan merupakan saksi bisu dari perjuangan bangsa Indonesia.

Sisa bangunan itu merupakan tembok dari jembatan pada zaman dulu. Selain bekas jembatan, sungai Citanduy juga menjadi saksi heroik para pejuang ketika melawan penjajah Belanda, pasca perang dunia ll telah usai, begitu juga kemerdekaan bangsa Indonesia yang sudah diraih.

Pasukan dari negeri matahari, Tentara Jepang juga telah angkat kaki dari negeri ini. Akan tetapi penjajah Belanda belum bisa move on dari Indonesia bahkan mereka berniat menduduki kembali Ibu Pertiwi.

07-08-1947

Peristiwa bersejarah itu terjadi pada awal agustus 7 Agustus tahun 1947, penguasa negeri kincir angin Belanda, melakukan agresi militer kembali terhadap Indonesia.

Wilayah priangan timur yang berusaha mereka kuasai adalah yang sekarang menjadi Kota Tasikmalaya. Demi tercapainya ambisi, upaya serangan militer pun mereka lakukan.

Sejarah ini tercatat Di buku “Galuh Dari Masa ke Masa karangan Prof. Dr Nina Herlina. Buku itu merupakan referensi sepenuhnya penulis untuk pembuatan naskah artikel ini.

“Dari Ciamis menuju kota resik”

Pasukan tentara kolonial Belanda mulai berjalan dari arah utara Kota Tasikmalaya atau dari arah Ciamis. Mungkin dalam hati para kompeni ini, sudah dirundung rasa percaya diri yang teramat tinggi bisa menduduki kota Tasikmalaya.

banner 336x280