DiksiNasi, Ciamis – Festival Budaya Kampung Lebak 2025 tidak hanya menjadi ajang perayaan warisan budaya, tetapi juga berkontribusi besar terhadap perekonomian lokal.
Dengan semakin banyaknya wisatawan dan pelaku usaha kecil yang terlibat, festival ini menciptakan peluang ekonomi baru bagi masyarakat setempat.
Peluang Ekonomi dari Festival Budaya
Festival ini membuka kesempatan bagi para pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) untuk memperkenalkan produk mereka kepada khalayak luas.
Mulai dari pedagang makanan khas Ciamis hingga pengrajin seni, semuanya merasakan manfaat dari lonjakan jumlah pengunjung.
“Festival ini bukan hanya sekadar hiburan, tetapi juga menjadi penggerak ekonomi lokal. Wisatawan yang datang tidak hanya menikmati pertunjukan, tetapi juga membeli produk-produk khas daerah, yang secara langsung meningkatkan pendapatan masyarakat,” ujar Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Ciamis, Muharram Ajajuli, Minggu (02/02/2025).
Toleransi dan Keberagaman dalam Festival
Selain manfaat ekonomi, festival ini juga menegaskan pentingnya keberagaman dan toleransi dalam kehidupan bermasyarakat.
Kampung Lebak menjadi simbol keharmonisan, di mana tempat ibadah seperti masjid, Gereja Katolik Santo Yohanes, dan Kelenteng Hospeksi berdiri berdampingan.
“Kampung Lebak adalah contoh nyata bahwa perbedaan bisa menjadi kekuatan. Festival ini menjadi bukti bahwa budaya bisa menjadi pemersatu masyarakat,” tambah Muharram.
Acara ini menampilkan beragam pertunjukan seni, mulai dari tarian tradisional, musik, teater, hingga atraksi barongsai.