-
Kesulitan menjalin interaksi sosial karena merasa berbeda.
-
Imajinasi berlebihan hingga menyerupai halusinasi.
-
Sensitivitas emosional dan sensorik yang membuat mereka mudah kewalahan.
-
Pola pikir unik dan kreatif, tetapi sering dianggap aneh.
-
Emosi yang fluktuatif, mudah marah, cemas, atau merasa hampa.
Banyak orang menganggap anak indigo sebagai sosok ‘spesial’ karena ciri-ciri mereka, padahal secara klinis kondisi tersebut beririsan dengan SPD, Skizotipal Personality Disorder, hingga trauma yang belum diproses.
Perlu Pendampingan Tepat
Meski dunia medis tidak mengakui istilah indigo, orang tua perlu memahami kondisi ini agar tidak hanya memberi label spiritual pada anak. Dukungan emosional, konseling, dan terapi psikologis menjadi langkah tepat agar mereka dapat tumbuh sehat dan berdaya.