-
Makanan tercemar – Balita mudah terpapar telur cacing gelang melalui sayuran, buah, atau air minum yang tidak dicuci dengan benar.
-
Pola hidup dan sanitasi buruk – Tidak terbiasanya mencuci tangan, buang air sembarangan, serta anak yang bermain di tanah tanpa alas kaki meningkatkan risiko penularan.
-
Faktor ekonomi – Keluarga dengan keterbatasan ekonomi kerap tinggal di lingkungan dengan sanitasi minim. Situasi ini memperbesar peluang infeksi berulang, malnutrisi, hingga hambatan tumbuh kembang.
Upaya Pencegahan Infeksi Cacing
Meski kasus Raya berakhir tragis, infeksi cacing sebenarnya dapat dicegah dengan langkah sederhana. Pencegahan mencakup kebiasaan hidup bersih, menjaga makanan, hingga pemberian obat cacing.
-
Cuci tangan dengan sabun sebelum makan, setelah buang air, dan setelah bermain di luar.
-
Jaga kebersihan makanan dan minuman, pastikan sayuran dicuci bersih, buah direndam, dan makanan dimasak hingga matang.
-
Gunakan alas kaki saat bermain di luar rumah agar telur cacing tidak masuk melalui kulit kaki.
-
Perbaiki sanitasi lingkungan, termasuk saluran pembuangan dan larangan buang air sembarangan.
-
Berikan obat cacing rutin minimal dua kali setahun untuk anak.
-
Penuhi gizi seimbang agar daya tahan tubuh anak lebih kuat melawan infeksi.
-
Edukasi keluarga tentang pentingnya kebersihan untuk mencegah penularan berulang.
Kesimpulan
Kasus meninggalnya Raya di Sukabumi menjadi peringatan penting tentang bahaya cacingan pada anak. Orang tua dapat menekan risiko infeksi dengan langkah sederhana seperti menjaga kebersihan, meningkatkan gizi, dan memberikan obat cacing. Pola hidup sehat, dukungan lingkungan yang bersih, serta kesadaran keluarga berperan besar agar anak-anak terhindar dari malnutrisi, stunting, dan risiko kematian dini.