DiksiNasi, Jakarta – Asosiasi Psikologi Forensik Indonesia (Apsifor) mengungkapkan kemungkinan burnout sebagai latar belakang kematian diplomat muda Kementerian Luar Negeri Indonesia, Arya Daru Pangayunan (39), atau ADP. Arya menjalankan peran diplomatik dan kemanusiaannya dengan integritas tinggi, sambil memikul tanggung jawab besar yang tidak ringan.
Ketua Umum Apsifor, Nathanael E.J. Sumampouw, Arya dikenal sebagai pribadi positif, bertanggung jawab, dan peduli pada lingkungan sosial di sekitarnya. Namun, dalam situasi tekanan kerja yang tinggi, ia kesulitan menyalurkan emosi negatif secara terbuka. “Tekanan itu dihayati secara mendalam sehingga memengaruhi cara almarhum memandang dirinya, lingkungan, dan masa depannya,” ujar Ketua Umum Apsifor, Nathanael E.J. Sumampouw, dalam konferensi pers di Polda Metro Jaya, Selasa (29/7).
Selain itu, Apsifor mengungkapkan bahwa pada tahun 2021, Arya sempat berupaya mengakses layanan kesehatan mental secara daring sebagai bentuk ikhtiar menghadapi tekanan yang ia alami.
Di akhir masa tugasnya, Arya bertanggung jawab melindungi WNI dalam situasi krisis, memikul beban profesional sekaligus kemanusiaan yang besar.
Faktor yang Memicu Burnout Berat
1. Tekanan kerja kronis—seperti jam kerja berlebih, tugas menumpuk, dan absennya dukungan emosional—sering kali membuat seseorang merasa tak berdaya hingga terjebak dalam kondisi burnout.
2. Kehilangan Keseimbangan Hidup: Kurangnya waktu untuk istirahat, hobi, dan interaksi sosial memperparah kelelahan emosional.
3. Isolasi Sosial: Burnout membuat seseorang menarik diri, yang pada akhirnya memperkuat kesepian dan pikiran negatif.