Kesurupan dalam Perspektif Budaya dan Medis: Antara Keyakinan dan Gangguan Jiwa

Kesurupan : Antara Keyakinan dan Gangguan Jiwa

banner 468x60

Faktor Medis dan Psikologis

Ahli psikologi dan psikiatri mengategorikan trance yang mengganggu aktivitas sehari-hari sebagai gangguan disosiatif (Dissociative Disorders). Faktor penyebabnya meliputi:

  • Stres dan Trauma Psikologis
    Konflik batin, pengalaman traumatis, dan tekanan emosional berat dapat memicu mekanisme pertahanan diri berupa disosiasi.

  • Gangguan Kesehatan Mental
    DTD dan PTD bisa muncul di luar konteks budaya dan berulang hingga menimbulkan penderitaan psikologis.

  • Faktor Neurologis
    Masalah pada sistem saraf, kelelahan ekstrem, atau penyakit seperti epilepsi dapat mengubah kesadaran seseorang sehingga tampak seperti trance.

Fenomena kesurupan di Indonesia menunjukkan dua dimensi yang berbeda: masyarakat menghormatinya sebagai bagian dari warisan budaya, namun para ahli medis dan psikolog melihatnya sebagai indikasi adanya masalah kesehatan mental atau fisik. Perbedaan makna dan penanganannya sangat bergantung pada konteks terjadinya, dampaknya terhadap kehidupan, dan cara masyarakat memandangnya.

“Dalam konteks budaya, kesurupan bisa dianggap wajar. Namun secara medis, jika mengganggu fungsi sehari-hari, hal ini perlu mendapat perhatian profesional,” ujar seorang psikolog klinis.

banner 336x280

Komentar