Parasomnia, Penyebab , Akibat dan cara Penangulangannya Simak Disini Saja!

banner 468x60

Terjadi pada orang dewasa akibat tidak dapat mengontrol aktivitas urinasi saat tertidur. Gangguan ini terjadi akibat gagal bangun saat kandung kemih sudah terasa penuh. Anda bisa mengalaminya karena keturunan, mengalami diabetes, infeksi saluran kencing, sleep apnea, serta beberapa gangguan kesehatan mental seperti stres.

  • Mengigau

Meskipun tidak ada efek buruk secara langsung terhadap kesehatan Anda, mengigau dapat mengganggu orang sekitar yang mendengarnya. Biasanya, mengigau dapat terjadi akibat stres yang sedang Anda alami, demam tinggi, atau saat mengalami berbagai gangguan tidur lainnya.

banner 336x280
  • REM Sleep Behavior Disorder Rapid Eye Movement (REM)

Dapat menyebabkan seseorang memiliki perilaku abnormal dengan menggerakkan anggota badan seperti menggerakkan tangan dan kaki. Berbeda dengan tidur sambil berjalan atau mengalami night terror, Anda dapat mengingat jelas detail dari mimpi yang muncul saat tidur ini.

  • Exploding Head Syndrome (EHS)

Sindrom kepala meledak (EHS) terjadi dengan persepsi mendengar suara keras seperti ledakan saat akan mulai tertidur atau saat terbangun. Kondisi ini tentu sangat mengganggu. Untuk meringankan gejalanya, cobalah untuk mendapatkan tidur yang cukup setiap malam.

  • Bruksisme Bruxism (bruksisme)

Ditandai dengan gerakan menggesekkan gigi pada rahang atas dan bawah secara berlebihan dalam keadaan tak sadar. Kondisi ini dapat mengakibatkan rasa lelah dan tak nyaman pada otot gigi dan rahang. Bahkan, kondisi ini dapat menyebabkan luka pada bagian gusi jika Anda tidak menghentikannya.

Berikut beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko Anda mengalami parasomnia.
  • Usia Beberapa parasomnia, seperti berjalan saat tidur dan mengompol, cenderung sering terjadi pada anak-anak. Meski begitu, sebagian anak yang mengalaminya bisa mengatasi kondisi ini. Bila tidak, segeralah hubungi dokter.
  • Faktor genetik Parasomnia juga bisa terjadi karena adanya faktor keturunan dalam keluarga. Artinya, jika salah satu saudara atau orangtua mengalami kondisi ini, bisa jadi Anda juga mengalami hal yang sama.
  • Stres Saat berada dalam tekanan atau sedang stres, Anda rentan mengalami kondisi ini. Biasanya, yang sering muncul ialah tidur sambil berjalan. Kondisi ini akan berhenti saat Anda berhasil mengelola stres dengan baik.
  • Post-traumatic stress disorder (PTSD) Hampir 80% pasien PTSD mengalami mimpi buruk selama tiga bulan lamanya. Oleh sebab itu, Anda akan rentan mengalami gangguan parasomnia ini saat mengalami PTSD.
  • Penggunaan obat-obatan Mimpi buruk termasuk efek samping yang mungkin muncul akibat penggunaan obat-obatan tertentu. Oleh sebab itu, Anda mungkin saja mengalami parasomnia saat mengonsumsi obat-obatan tersebut.
  • Penyalahgunaan alkohol Tidur sambil berjalan, night terror, dan jenis parasomnia lainnya mungkin Anda alami jika melakukan penyalahgunaan alkohol. Bahkan, mengonsumsinya juga dapat memperparah gejala parasomnia yang sedang Anda alami.
banner 336x280