Menyerang Gym dengan Logika Dangkal, Timothy Ronald Dianggap Keliru Total

Tuding Gym untuk Orang Bodoh, Timothy Ronald Tersandung Bias Pikir

banner 468x60

DiksiNasi, Jakarta – Pernyataan Timothy Ronald yang menyebut orang-orang yang rajin nge-gym sebagai “kurang pintar” memancing gelombang protes.

Dalam sebuah podcast, ia menyebut latihan di pusat kebugaran sebagai aktivitas “paling goblok” yang pernah ia temui.

“Menurut gua, orang yang suka nge-gym yang sampai jadi banget badannya, itu nggak mungkin sepintar itu,” ujar Timothy dalam potongan video yang kini tersebar luas di media sosial.

Andika Riveldi, praktisi gym yang juga mendalami psikologi, tak tinggal diam.

Andika, bongkar kesalahan cara pikir di balik pernyataan viral sang influencer

Ia menilai cara berpikir Timothy bukan hanya keliru, tapi juga menyedihkan.

“Orang yang latihan angkat beban itu justru pakai otak. Kalau asal gerak, bisa cedera. Nentuin teknik, beban, sampai urutan latihan—semuanya butuh logika,” ujar Andika. Kamis, (07/08/2025).


Gym Itu Perencanaan, Bukan Sekadar Angkat Besi

Menurut Andika, latihan beban bukan cuma soal otot.

Di balik tiap gerakan, ada perhitungan.

Mulai dari teknik postur, porsi latihan, pemilihan otot, hingga waktu istirahat.

Semua harus disusun secara strategis.

“Nggak ada orang kuat yang bodoh. Kalau nggak ngerti struktur tubuh dan cara kerja otot, mana bisa progress? Orang nge-gym mikir terus tiap sesi,” ujarnya.

Ia juga menyebut perencanaan nutrisi jadi bagian penting dalam proses.

Kapan minum protein, berapa asupan kalori, dan bagaimana menjaga keseimbangan gizi.

Semua itu menurutnya, butuh pengetahuan dan konsistensi.

“Lu pikir ngitung protein itu kerjaan orang bego? Justru yang disiplin soal nutrisi itu biasanya punya mindset teratur. Otak dipakai terus” tukas Andika.


Latihan Fisik Justru Asah Fokus dan Emosi

Andika menegaskan, nge-gym bukan cuma bermanfaat buat fisik, tapi juga mental dan fungsi otak.

Ia menyebut, saat tubuh bergerak aktif, otak ikut bekerja. Aliran darah meningkat, hormon stabil, dan fokus lebih tajam.

“Orang yang rutin latihan biasanya lebih stabil emosinya. Nggak gampang stres, pikiran juga lebih jernih. Itu udah banyak dibuktikan secara ilmiah.”

Baginya, olahraga adalah bentuk pelatihan mental.

Konsistensi, disiplin, dan pengelolaan rasa sakit dalam proses fisik membuat seseorang jadi lebih kuat secara psikologis.


Penyederhanaan yang Berbahaya

Menanggapi cara pikir Timothy, Andika menyebut itu bentuk penyederhanaan manusia secara sempit.

Baginya, menilai kecerdasan hanya dari gaya hidup seseorang sama saja menutup mata dari keragaman cara berkembangnya individu.

“Cuma karena seseorang suka olahraga, bukan berarti dia nggak baca buku. Banyak kok lifter yang juga kerja di bidang teknik, sains, bahkan ngajar di kampus.”

Ia menilai, ada kecenderungan Timothy menilai orang lain berdasarkan pengalaman terbatas, dan itu berbahaya.

“Kalau dia pernah ketemu satu-dua orang yang bodohnya kebetulan nge-gym, terus menyimpulkan semuanya bodoh, itu cara mikir yang males. Dunia nggak sesempit itu.”

banner 336x280