Di bidang sosial, beliau juga mendirikan lembaga-lembaga yang membantu masyarakat seperti panti asuhan, lembaga zakat, dan lembaga amal lainnya.
Beliau juga memiliki peran penting dalam pergerakan nasional Indonesia. Beliau mengajarkan pentingnya nasionalisme kepada para pengikutnya dan mendukung perjuangan kemerdekaan Indonesia dari penjajahan Belanda.
Beliau juga menentang keras praktik-praktik syirik yang masih banyak dilakukan pada saat itu, seperti upacara-upacara adat dan penggunaan benda-benda keramat.
Melalui perjuangan dan pemikiran beliau, Muhammadiyah berhasil menjadi salah satu organisasi Islam terbesar di Indonesia dan memiliki peran yang sangat penting dalam pembangunan sosial dan kebudayaan Indonesia.
Warisan beliau masih dirasakan hingga saat ini dan banyak orang yang mengambil inspirasi dari perjuangan dan pemikiran beliau untuk mengembangkan bangsa dan agama di Indonesia.
Dalam mengenang perjuangan dan pengorbanan Kyai Haji Ahmad Dahlan, pemerintah Indonesia menetapkan tanggal 27 Februari sebagai Hari Muhammadiyah dan tanggal 17 November sebagai Hari Pelopor Muhammadiyah.
Pada tanggal 27 Februari, umat Islam Indonesia memperingati hari lahirnya Kyai Haji Ahmad Dahlan dan sekaligus memperingati keberadaan Muhammadiyah yang telah memberikan kontribusi besar bagi perkembangan agama dan masyarakat di Indonesia.