“Sekolah mungkin belum tahu kalau saya juara. Harapan saya, di sekolah pun ada dukungan agar silat tetap terpelihara sebagai bagian dari tradisi,” tambah Ade.
Reisha, adik Ade, mengaku mencintai silat sejak kelas 1 SD.
Terinspirasi oleh sang kakak, Reisha mulai berlatih di paguron Aom Tur’at.
“Dulu, waktu masih kelas 1 SD saya sering melihat Aa berlatih. Saya minta ke orangtua agar boleh ikut latihan, dan mereka mengijinkan,” tutur Reisha.
Serius dan bertanggung jawab dalam latihan, kedua anak pasangan Yayat dan Reni ini telah meraih berbagai kejuaraan, menjadi kebanggaan keluarga serta warga sekitar.
Dampak Positif Silat
Kakak beradik ini sepakat bahwa silat memberikan banyak hal positif.
Selain mengurangi dampak negatif penggunaan gawai, mereka menggunakan internet untuk hal-hal positif, seperti promosi silat di paguron Aom Tur’at.
“Dengan aktif berlatih silat, menurut Ade dan Reisha bisa mengurangi dampak negatif penggunaan gawai,” tegas mereka.
Penampilan mereka di CCF 2024 diharapkan bisa menginspirasi kawula muda Ciamis untuk mempertahankan dan merawat tradisi dari nenek moyang.
Melalui silat, mereka tidak hanya menjaga tradisi tetapi juga memperoleh manfaat positif bagi kehidupan mereka.