DiksinasiNews.co.id, GARUT – Melihat berbagai tayangan di YouTube ataupun media sosial lain yang mengupas grup Band fenomenal asal Garut Pelosok yang beranggotakan tiga gadis cantik berhijab yakni, Voice of Baceprot (VOB) pastinya rasa takjub dan bangga terus bergetar di dalam hati, lantaran prestasinya yang meroket di kancah musik internasional.
Capaian prestasinya sangat membanggakan kita semua. Apalagi, khususnya bagi kalian pecinta musik cadas. Kebanggaan itu karena tidak hanya sebatas musik tetapi juga terletak pada saat mereka mengenalkan etnis (Sunda) dan Indonesia ke berbagai negara di dunia.
Pada tahun 2014 Voice of Baceprot atau VOB terbentuk, band yang semua personilnya perempuan berhijab dan memainkan alat musik.
Digawangi oleh Firda “Marsya” Kurnia (Gitar dan Vocal), pada tahun 2014 VOB terbentuk. Personil lainnya adalah, Widi Rahmawati (Bass) dan Euis Siti Aisyah (Drum).
Berawal dari bimbingan Erza Satia atau akrab disapa Abah Erza seorang guru sekolahnya VOB di MTs. Al Baqiatusholihat Banjarwangi, Kecamatan Singajaya, Kabupaten Garut. Voice of Baceprot terinspirasi pada saat kegiatan ekstrakurikuler teater, sebelum guru pembinanya (Abah Erza) “mengendus” bakat bermain musik pada anak-anak didiknya. Sampai akhirnya menjelma menjadi tiga orang yang semuanya mempunyai spirit dan konsistensi dalam bermain musik itu.
Di tengah masyarakat religius yang masih kental dengan nilai-nilai tradisi, kemunculan perempuan berhijab memainkan musik metal tentu menjadi antitesa atas konstruksi sosial yang selama ini terbangun. Belum lagi kalau dibenturkan dengan perspektif hukum agama yang memiliki tafsir beragam tentunya bisa menimbulkan perdebatan baru.
Memilih untuk fokus bermain musik merupakan langkah berani dari para personil Voice of Baceprot atau VOB, dengan mengusung genre hip metal funky mereka mulai menjajaki berbagai panggung ke panggung dan festival ke festival baik yang bersifat lokal maupun nasional.