Dugaan Keterlibatan BUMD Jakarta dalam Pengoplosan
Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta, Francine Widjojo, menyoroti dugaan keterlibatan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Food Station (FS) dalam praktik oplosan.
Menurutnya, FS diduga mencampur beras premium dengan beras biasa, lalu menjualnya dengan label premium dan takaran yang tak sesuai.
“Ini masalah serius yang harus segera ditangani oleh semua pihak terkait,” ujar Francine. Ia mendukung investigasi yang dilakukan oleh Bareskrim Polri dan Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian (KPKP) Provinsi DKI Jakarta.
Daftar Merek yang Terseret Kasus Oplosan
Beberapa merek beras yang disebut dalam konferensi pers Mentan antara lain:
Sania, Sovia, Fortune, Siip – diproduksi oleh Wilmar Group
Setra Ramos, Beras Pulen Wangi, Food Station, Setra Pulen – milik Food Station Tjipinang Jaya
Raja Platinum, Raja Ultima – milik PT Belitang Panen Raya
Ayana – diproduksi oleh PT Sentosa Utama Lestari (Japfa Group)
Sebagian merek tersebut telah ditarik dari ritel modern karena viral di media sosial.
Daftar lengkap 212 merek akan pemerintah umumkan bertahap kepada publik.
Apa Itu Beras Oplosan?
Beras oplosan adalah campuran beras dari beberapa jenis atau kualitas berbeda yang dijual dengan label menyesatkan, umumnya sebagai beras premium.
Praktik ini tidak hanya merugikan konsumen dari segi harga, tetapi juga dari aspek kejujuran produk:
Kualitas beras tidak sesuai harga jual
Berat dalam kemasan tidak sesuai label
Labelisasi produk menipu konsumen