Induk perusahaan Danacita, ErudiFi, menawarkan solusi pembiayaan pendidikan berbasis teknologi di Asia Tenggara, telah mendapatkan kucuran dana sebesar USD 15 juta dari Helicap, perusahaan FinTech yang berbasis di Singapura.
Danacita digagas pihak Yayasan Unigal, di tengah antusiasnya Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ciamis menggencarkan Perumda andalan dalam bidang keuangan yakni BPR Galuh.
Mungkin dari sebagian masyarakat akan mempertanyakan kenapa pihak Unigal tidak menggandeng potensi Bank Lokal, untuk solusi pembiayaan Mahasiswa yang mengalami kesulitan ekonomi.
Meskipun Danacita merupakan keuangan digital resmi dan sudah terdaftar di OJK, akan tetapi jika dilihat dari suku bunganya yang berhasil dilansir dari situs resminya lumayan tinggi. Yakni diatas sebesar 1,5 persen perbulan. Belum lagi, kreditur akan dikenakan biaya persetujuan dari nilai plafon yang diajukan sebesar 3 persen. Sedangkan jika di Bank konvensional tidak terdapat biaya seperti itu.
“Kami hanya sekadar menawarkan solusi. Bagi yang punya keterbatasan masalah finansial, bisa mengajukan pinjaman ke Danacita, dan itu sifatnya tidak wajib. Tapi bagi yang ingin ikutan, harus mengikuti kententuannya,” kata Rektor Unigal Dr. Dadi, M.Si saat dikonfirmasi pada Senin (9/1/2023).
Sementara itu, terkait tidak lolosnya ratusan Mahasiswa dari program KIP Kuliah, ia mengaku bahwa pihaknya tidak dapat melakukan apa-apa. Pasalnya, hingga saat ini pihak penyalur KIP belum memberikan kejelasan.
“Sampai saat ini belum ada kejelasan akan hal itu. Yang jelas meskipun ada, KIP tetap terbatas lantaran hanya sebesar 4 juta saja. Sedangkan, SPP kita saja sebesar 6 juta lebih. Semua Mahasiswa harus melunasinya jika ingin ikut UAS,” tukasnya.