Dia, menyebut jika pada prosesnya RPJD akan dinamis mengikuti perkembangan yang terjadi di masyarakat.
Hal ini terjadi karena beberapa penyebab, topografi Ciamis dan keanekaragaman tingkat pendidikan warga tatar galuh menjadi salah satu pemicunya.
“Sekarang sudah bergeser ke era citizen driven, kita akan aspiratif menerima semua masukan dari masyarakat. cara termudah adalah dengan bersurat ke bapedda” tukas Ijudin.
Esensi Pembangunan Inklusif
Dia menambahkan bahwa integrasi Sustainable Development Goals (SDGs) adalah esensial untuk memastikan pembangunan yang berkelanjutan dan inklusif.
Dalam diskusi tentang bonus demografi, Ijudin menyoroti potensi dan tantangan yang akan datang.
“Bonus demografi bisa menjadi keuntungan besar bagi Indonesia jika kita mampu memberdayakan generasi muda untuk menjadi lebih produktif,” terangnya.
Namun, tanpa strategi yang tepat, generasi ini juga bisa berpotensi menjadi beban.
Inisiatif-inisiatif gagasan Ijudin, menunjukkan komitmennya terhadap pembangunan ekonomi yang tidak hanya cepat tetapi juga bertanggung jawab.
Pendekatan yang holistik dan inklusif ini semoga dapat membawa perubahan positif bagi warga Ciamis dalam menghadapi tantangan masa depan.