DiksiNasi, Ciamis – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) STISIP Bina Putera Banjar menggelar workshop bertema “Sosialisasi Sertifikasi Halal dan Peningkatan Kapasitas UMKM dalam Inovasi Produk, Desain, dan Pemasaran Secara Digital” di Balai Desa Sukasari, Kecamatan Banjar Sari, Kabupaten Ciamis. Minggu, (20/07/2025).
Kegiatan ini menyasar pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) lokal, khususnya pengrajin makanan ringan seperti tempe-tahu, sale pisang, keripik tempe, hingga keripik singkong dan pisang.
Fokus utama pelatihan adalah pentingnya legalitas usaha melalui sertifikasi halal serta strategi pemasaran digital, termasuk pemanfaatan media sosial dan TikTok Shop.
Legalitas Produk Jadi Syarat Wajib
Dalam sambutannya, Ketua STISIP Bina Putera Banjar, Yina Cahya Mulyatin, S.IP., M.Si., menegaskan bahwa produk lokal memiliki peluang besar jika dikelola secara profesional.
“Produk lokal seperti keripik singkong, tempe, dan sale pisang ini punya potensi besar jika dikelola dengan legalitas yang benar dan dipasarkan secara digital. Workshop ini adalah bentuk dorongan konkret ke arah sana,” ujarnya. Minggu, (20/07/2025).
Ia menekankan bahwa sertifikasi halal bukan sekadar simbol, melainkan bagian dari kepercayaan konsumen dan syarat masuk ke pasar yang lebih luas, termasuk retail modern.
Promosi Digital Lewat HP
Workshop ini menghadirkan pemateri dari Lembaga Proses Produk Halal (PPH) dan praktisi pemasaran digital.
Peserta belajar bagaimana mengajukan sertifikasi halal serta membangun merek produk yang menarik di mata konsumen.
Strategi promosi menggunakan media sosial, seperti Instagram dan TikTok, menjadi salah satu materi yang paling mendapat sorotan.
“Saya juga baru tahu kalau label halal itu bisa menambah kepercayaan pembeli, apalagi kalau jualan lewat internet,” ungkap Santi, pelaku usaha keripik tempe dan sale goreng.
“Selama ini saya hanya jual ke tetangga. Sekarang saya jadi semangat buat coba promosi lewat HP” lanjutnya.
Komentar