Namun, taktik ini tidak berjalan mulus, malah PSGC harus kebobolan untuk ketiga kalinya melalui serangan counter attack rapi dari Persiku Kudus, yang mengubah skor menjadi 0-3.
Asyik Meynerang Lupa Bertahan
PSGC Ciamis, gagal menerapkan transisi menyerang ke bertahan yang tidak berjalan dengan baik.
Mereka terlalu asyik menekan tanpa mengantisipasi serangan balik cepat dari Persiku Kudus.
Selain itu, Persiku Kudus juga pandai memanfaatkan bola mati.
Beberapa kali mereka berhasil menciptakan peluang emas melalui tendangan penjuru dan free kick, bahkan salah satu di antaranya berhasil menjadi gol.
“Kami kurang efektif dalam memanfaatkan peluang dan terlalu fokus menyerang sehingga lalai dalam bertahan,” ujar Jong.
PSGC Ciamis terus berjuang, namun bayang-bayang kurangnya komunikasi di lini belakang dan kesulitan dalam menyelesaikan finishing akhir saat memasuki kotak penalti lawan tetap menghantui mereka.
Kekalahan telak 0-3 ini membuat PSGC Ciamis harus berjuang habis-habisan di laga ketiga agar bisa lolos ke babak 8 besar.
Dengan hasil ini, PSGC Ciamis menghadapi tantangan berat di pertandingan berikutnya.
Mereka harus belajar dari kesalahan yang terjadi, memperbaiki komunikasi dan koordinasi di lini pertahanan, serta lebih efektif dalam memanfaatkan peluang yang ada untuk bisa bangkit dan meraih kemenangan di laga penentu berikutnya.