Shin Tae-yong Dipecat, Publik Menuntut Prestasi Nyata dari Pelatih Baru

Publik sepak bola Indonesia merasa Timnas telah melalui fase "berproses" di bawah asuhan Shin Tae-yong, dan kini saatnya prestasi konkret menjadi prioritas.

banner 468x60

DiksiNasi, Ciamis – Pemecatan Shin Tae-yong sebagai pelatih Timnas Indonesia oleh PSSI pada Senin, 6 Januari 2025, menandai berakhirnya era pelatih asal Korea Selatan itu di skuad Garuda.

Keputusan ini memicu diskusi panas di kalangan pecinta sepak bola Tanah Air, dengan ekspektasi yang kini bergeser pada tuntutan hasil nyata, bukan lagi sekadar proses.

Publik sepak bola Indonesia merasa Timnas telah melalui fase “berproses” di bawah asuhan Shin Tae-yong, dan kini saatnya prestasi konkret menjadi prioritas.

Ketua Umum PSSI Erick Thohir mengungkapkan bahwa keputusan pemberhentian Shin Tae-yong diambil setelah melalui evaluasi panjang.

Strategi, komunikasi, dan implementasi program menjadi alasan utama PSSI memutuskan berpisah dengan Shin.

“Kami melihat perlunya ada pimpinan yang lebih baik dalam menerapkan strategi yang disepakati oleh para pemain, komunikasi yang lebih lancar, serta implementasi program yang lebih menyeluruh untuk Timnas Indonesia,” ujar Erick dalam konferensi pers di Menara Danareksa, Jakarta. Selasa, (07/01/20250.

Publik Tak Ingin Alasan “Berproses” Lagi

Meski Shin Tae-yong berhasil membangun fondasi Timnas yang lebih baik, publik kini berharap pengganti pelatih tersebut mampu memberikan prestasi nyata.

Suporter sepak bola Indonesia menilai Shin telah melalui cukup waktu untuk berproses.

Kekalahan dramatis dari Bahrain dalam Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia menjadi salah satu catatan pahit yang menambah kekecewaan.

Pada pertandingan tersebut, yang berlangsung pada 10 Oktober 2024, Timnas Indonesia harus puas dengan hasil imbang 2-2 setelah  keputusan kontroversial wasit merampas kemenangan skuad Garuda.

Setelah laga itu, ketegangan antara Shin Tae-yong dan beberapa pemain keturunan pun mencuat.

Diskusi soal taktik yang dilakukan oleh pemain diaspora dikabarkan memicu dinamika internal yang sulit di ruang ganti.

Pengamat sepak bola Haris Pardede menilai friksi ini turut menjadi faktor dalam evaluasi PSSI.

“Pemain diaspora mengajak Shin Tae-yong berdiskusi soal taktik. Dari informasi yang beredar, di situ muncul perpecahan, dan Coach Shin tersinggung,” ungkap Haris dalam kanal YouTube Bung Harpa.

Harapan Baru untuk Pelatih Baru

Pemecatan Shin Tae-yong membuka harapan baru bagi publik sepak bola Indonesia.

Bagi suporter, siapapun pelatih yang akan menggantikan Shin harus mampu langsung menghadirkan prestasi tanpa lagi berdalih soal waktu atau proses adaptasi.

banner 336x280