DiksiNasi, Cikarohel – Subuh menyelimuti Keraton Surawisesa Galuh di Kawali.
Mama Rohel berdiri di gerbang Keraton Galuh.
Ia ingin menghadap Prabu Linggabuana.
Di taman kaputren, Prabu Linggabuana duduk menikmati kopi pagi.
Tatapan matanya menerawang jauh, pikirannya juga diliputi kegelisahan.
Sang prabu gundah gulana memikirkan masa depan putri cantiknya, Diah Pitaloka.
“Sampurasun, Kanjeng Prabu. Manawi teu ngawagel,” sapa Mama Rohel dengan setengah membungkuk.
“Rampes, Mama. Manawi aya naon, pagi-pagi tos aya di keraton?” sahut Prabu Linggabuana.
Mama Rohel pun menjawab, “Manawi ada kegundahan? Mengapa Prabu terlihat begitu gelisah?”
Prabu Linggabuana menarik napas panjang.
Komentar