Part 78: Dekat dengan Allah, Tapi Sombong, Inilah Akibatnya

Kapal yang ditumpangi Mama Rohel tak mampu menahan ganasnya badai dan gelombang.

banner 468x60

DiksiNasi, Cikarohel – Suatu hari, Mama Rohel melakukan perjalanan ziarah ke makam para waliyullah di Baghdad.

Untuk mencapai Baghdad, Mama Rohel menempuh perjalanan laut menggunakan perahu Pinisi.

Perahu itu tidak terlalu besar, tetapi cukup memuat puluhan orang.

Perjalanan pun dimulai. Perahu menyeberangi laut dalam, namun badai dan gelombang menghadang.

Kapal Pinisi Menerjang Badai Lautan

Rupanya hari itu naas.

Kapal yang ditumpangi Mama Rohel tak mampu menahan ganasnya badai dan gelombang.

Perahu terombang-ambing dihantam ombak bergulung-gulung, disertai petir yang menyambar.

“Braak!” suara lambung kapal mulai pecah.

Para penumpang panik dan berteriak sambil membaca tasbih dan takbir.

Malang tak dapat ditolak, perlahan perahu tenggelam.

Penumpang berjatuhan dan tenggelam ke dasar laut.

Puluhan nyawa melayang, kecuali Mama Rohel dan dua penumpang lainnya.

Mama Rohel menggunakan ilmu Napak Sancang.

Saat kapal tenggelam, ia justru berjalan di atas permukaan air laut.

Mama Rohel menyelamatkan diri ke sebuah pulau di pinggir pantai.

Kakak Beradik yang Selamat

Betapa terkejutnya Mama Rohel ketika melihat dua penumpang lain selamat di pantai.

Mereka adalah kakak beradik bernama Aman dan Amin.

Kisah mereka pun menjadi kisah yang penuh haru.

Dari kejauhan, Mama Rohel terlihat bertasbih, memuji Allah atas keselamatan dua orang itu dari malaikat maut.

Tiba-tiba, kedua kakak beradik itu siuman.

“Alhamdulillah, Allah selamatkan kita dik. Ini, pasti berkah amal ibadah kita,” ujar Aman.

Adiknya hanya menjawab, “Amiin.”

Hati yang Ternoda

Namun, hati Aman yang mulia mendadak ternoda oleh kesombongan.

Ia tidak rela melihat adiknya ikut selamat, padahal ibadahnya tidak rajin-rajin amat.

“Tuhan tidak adil. Kenapa orang yang tidak rajin ibadah ikut selamat? Bukankah hamba yang rajin ibadah lebih berhak selamat?” gumam Aman.

Aman lalu merencanakan kejahatan untuk meninggalkan adiknya.

Ia berniat meninggalkan Amin di pulau sunyi agar harimau memangsanya.

Usai salat tahajud, Aman diam-diam naik ke bongkahan perahu kecil sisa kecelakaan.

banner 336x280