Part 105: Wanita Bermahkota Cahaya Pembuat Sejarah

Setelah Dyah Pitaloka Sitaresmi bunuh diri demi harga diri, kali ini Mama Rohel melacak sejarah di Singasari Kediri.

banner 468x60

Kisah mengenai bercahayanya kemaluannya ini menjadi pembahasan dalam Tafsir Sejarah Negarakertagama karya Slamet Muljana (2009:93-94).

Di dalamnya, mengisyaratkan bahwa petaka yang timbul di Tumapel, Kediri, maupun petaka-petaka yang menyebabkan terbunuhnya Ken Arok serta ketujuh keturunannya bukan karena kutukan Keris Empu Gandring semata.

Melainkan juga, karena kilauan kemaluan Ken Dedes yang bercahaya.

Sambil menyeruput kopi Gunung Sawal, Mama Rohel menghela napas sejenak.

Para santri mengelilingi Mama Rohel seperti biasa dalam pengajian subuh.

Nyi Imas, putri semata wayang Mama Rohel, ikut antusias mendengar kisahnya.

Samsul, saking tertariknya dengan kisah Ken Dedes, air liurnya menetes.

Pikirannya menerawang membayangkan adegan Kamasutra dengannya.

Mama Rohel akhirnya menutup kisah Ken Dedes.

“Anak-anakku, kisah ini diceritakan agar menjadi pelajaran berharga ke depan. Malapetaka bisa datang kapan saja. Tetap berpikir positif dan jangan mudah tergiur dengan sesuatu yang mempesona,” pungkas Mama Rohel.

Tabik pun.

banner 336x280

Komentar