Part 95: Kapan Terakhir Makan Bergizi Gratis?

Sejatinya, sejak zaman Kerajaan Islam empat abad silam, tradisi makan gratis digelar seminggu sekali.

DiksiNasi, Cikarohel – Mendadak, anak-anak Kampung Cikarohel tampak riang gembira.

Namun, lagunya membuat kepala pusing.

Mereka selalu bertanya, kapan makan gratis?

Tiap pagi, anak-anak terus mempertanyakan hal itu.

Sejatinya, sejak zaman Kerajaan Islam empat abad silam, tradisi makan gratis digelar seminggu sekali.

[easymedia-gallery med=”13220″ filter=”1″]

Jadwalnya setiap malam Jumat saat tawasulan dan Yasinan.

Para santri yang ingin memperbaiki gizi selalu hadir dalam kenduri Yasinan.

Botram Wujud Nyata Makan Bergizi Gratis Zaman Kerajaan Islam

Tradisi kenduri itu pada dasarnya adalah makan bergizi gratis dalam pemahaman masyarakat kampung yang gemar melaksanakan tradisi mayoran, botram, dan ngaliwet.

Mama Rohel mengenang masa kecilnya saat berguru kepada para Sunan.

Ia mendapat pendidikan dengan pakem kerotan.

Tidak boleh ikut berebut nasi kenduri, melainkan membiarkan orang lain yang lebih membutuhkan untuk menyantap hidangan tersebut.

“Abah sejak kecil diberi nasihat ipat-ipat Kanjeng Sinuhun Sunan Gunung Djati: kula titip tajug lan fakir miskin. Makanya, selalu mengutamakan orang yang membutuhkan, terutama golongan fakir miskin,” ujar Mama Rohel memulai obrolan pagi.

Para santri menyimak kisah Mama Rohel. Konon, di Pesantren Tegal Bentar akan ada kenduri akbar yang setara dengan program makan bergizi gratis.