Part 88: Waspada Tahun Kala: Musibah dan Bencana

Sementara orang lain sibuk mencari air, Mama Rohel justru mengeluarkan ilmu pemanggil hujan.

banner 468x60

Api melalap semua bangunan di Kampung Cikarohel.

Rumah bandar beras Juragan Tatang dilalap jago merah.

Gudang beras terbakar habis hingga tak tersisa.

Semua warga panik dan berlarian menyelamatkan diri.

Para ajengan dan Mama Rohel bergegas membantu memadamkan api.

Sementara orang lain sibuk mencari air, Mama Rohel justru mengeluarkan ilmu pemanggil hujan.

“Allahu ya karim, anzil alaina mathorom midroro. Ya Allah Yang Maha Mulia, turunkan kepada kami hujan yang mengguyur deras.”

Guludug door… doa Mama Rohel mendapat sambutan sang petir.

Tak berapa lama, mendung pekat menutupi Kampung Cikarohel.

Hujan mendadak turun deras mengguyur lokasi kebakaran.

Api yang membara meredup dan akhirnya padam karena siraman hujan.

Konon, dari bisik-bisik tetangga, Juragan Tatang terkenal pelit bin bakhil.

Ia jarang membayar zakat dan infak, bahkan tidak terlalu peduli kepada tetangga sebelah.*

banner 336x280