Part 101: Tradisi Nadhoman yang Mulai Menghilang

Beberapa hasil gubahan Mama Rohel menjadi puji-pujian selepas azan sambil menunggu ikamah.

DiksiNasi, Cikarohel – Setiap ajengan dan kiai di Kampung Cikarohel adalah pencipta lagu bergenre nadhoman.

Ini adalah jenis nyanyian edukasi untuk menyampaikan pembelajaran. Ilmu disampaikan dengan kekuatan pendengaran.

Mama Rohel juga menggunakan tangga nada dalam menyampaikan pesan-pesan kebajikan.

Beberapa hasil gubahan Mama Rohel menjadi puji-pujian selepas azan sambil menunggu ikamah.

Nadhoman Tradisi yang Mulai Menghilang di Kampung Cikarohel

“Anak-anakku, ilmu akan mudah diingat jika dibuatkan tangga nada. Kalian harus pandai menggubah nada untuk berdakwah,” ujar Mama Rohel saat membuka pengajian pagi.

Ajengan Wahabi ikut Pengajian

Pagi ini, beberapa ajengan dari aliran Wahabi ikut pengajian Mama Rohel.

Mereka hadir karena tersulut emosi setelah mendengar Mama Rohel menantang ajengan Wahabi untuk membuat proyek kemusyrikan dan bid’ah.

“Hilangnya nadhoman dan puji-pujian dari keseharian muslim di Negeri Kanjeng Prebu adalah berkat dakwah para Wahabis,” ujar Mama Rohel membeberkan asal mula hilangnya tradisi nadhoman dan syair.

Ajengan Uwes, seorang penganut Wahabi tulen, langsung protes.

“Punten, Mama. Segala rupa amaliah yang tidak ada pada zaman Nabi, apalagi tidak ada perintahnya, tidak boleh diamalkan. Termasuk nyanyian dan musik yang haram,” sela Ajengan Uwes.

Mama Rohel tetap tenang.

Sambil menyeruput kopi khas Gunung Sawal, Mama Rohel menjawab.