Part 66: Perempuan Hebat Itu Dibunuh Ramai-Ramai

Banyak kaum perempuan justru membunuh perempuan yang bermahkota emas, perempuan yang memiliki keberanian dan integritas.

banner 468x60

DiksiNasi, Cikarohel – Pagi ini cerah sekali, Kampung Cikarohel tampak lengang.

Para petani sejak pagi sudah pergi ke sawah, sementara Mama Rohel memilih tetap mengaji.

Pesantren Tegal Bentar tak pernah sepi dari suara para santri yang melantunkan ayat-ayat suci.

Seperti biasa, para santri memadati Joglo.

Samsul hadir dengan mengenakan baju pangsi lusuh dan iket Sunda.

Santri lainnya pun menggunakan pakaian khas Sunda.

“Anak-anakku, pagi ini tema pengajian kita adalah membunuh kebenaran. Ada fenomena beberapa orang yang ingin memadamkan cahaya kebenaran,” ujar Mama Rohel membuka kajian pagi.

Kopi pahit Rajadesa menjadi ciri khas Mama Rohel.

Setiap kali membahas bab dalam kitab Tasawuf, kajian selalu bermula dengan ritual minum kopi dari Rajadesa.

Sambil menyeruput kopi, Mama Rohel melanjutkan kajiannya.

“Pada suatu hari, ada tentara musuh menyerang sebuah kampung. Mereka, memperkosa semua perempuan tanpa terkecuali. Namun, ada satu perempuan yang melawan ketika diperkosa, hingga tentara musuh itu mati karena tendangan ke arah burungnya,” kisah Mama Rohel.

Samsul tampak penasaran dengan cerita ini. Dodo pun ikut kagum.

banner 336x280