Pusaka Galuh yang Terlupakan: Pelajaran dari Masa Lalu Warisan Adipati yang “Tertuduh”

Salah satu keris yang menarik perhatian adalah Keris Betok Kanjeng Prebu, pusaka yang juga memiliki nilai historis dan spiritual.

banner 468x60

DiksiNasi, Cikarohel – Ketenangan mulai menyelimuti Kampung Cikarohel setelah berbagai teror berakhir.

Namun, kabar pilu datang dari Negeri Kanjeng Prebu: pusaka warisan leluhur Galuh, termasuk tombak sakral, dilaporkan hilang.

Lebih menyedihkan lagi, sebagian pusaka ini sengaja dilarung ke Sungai Citanduy karena dianggap sebagai simbol kemusyrikan.

Berita ini sampai ke telinga Mama Rohel, tokoh agama sekaligus penjaga tradisi di daerah itu.

Dalam pengajian subuh yang semarak dengan kehadiran para santrinya, Mama Rohel menyampaikan kegundahannya.

“Anak-anakku, kita akan membahas makna simbolis dari pusaka. Jangan sampai kita menjadi seperti penganut Wahabisme yang menghancurkan segala warisan leluhur,” ujar Mama Rohel membuka kajian.

Di antara para santri, beberapa membawa pusaka leluhur seperti keris.

Salah satu keris yang menarik perhatian adalah Keris Betok Kanjeng Prebu, pusaka yang juga memiliki nilai historis dan spiritual.

Mama Rohel mengenali keris itu dengan baik.

Awal Mula Tuduhan Kemusyrikan

Santri senior bernama Samsul mengajukan pertanyaan tajam.

“Sejak kapan, Bah, ada ajaran yang menyebut pusaka leluhur Galuh sebagai simbol kemusyrikan?”

banner 336x280