DiksiNasi, Cikarohel – Api membara membakar tubuh Mang Karna.
Setiap kali ia berlari menjauh dari api, api itu selalu mengejarnya.
Tubuh Mang Karna terbakar, dan kulitnya meleleh. Setelah luka-lukanya pulih, ia kembali dilemparkan ke bara api neraka.
Malaikat Zabaniyah tampak sangat seram dan galak.
Lidah Mang Karna dipotong-potong.
Setiap kali ia menjulurkan lidah, lidah itu kembali dipotong.
Tidak ada sedetik pun waktu berlalu tanpa siksaan.
Pemandangan Mengerikan
Pemandangan menakutkan itu dilihat oleh Mama Rohel melalui kaca benggala saat ia mengikuti Malaikat Jibril terbang menuju Sidratul Muntaha.
Ruh Mama Rohel mengikuti napak tilas perjalanan Isra Mi’raj Kanjeng Nabi Muhammad SAW.
Jibril memperlihatkan gambaran orang-orang yang mendapat siksa di neraka.
Salah satunya adalah arwah Mang Karna yang terbakar karena semasa hidupnya lidahnya penuh dengan keburukan.
“Jika bukan karena kewalianmu, Aku tak akan membawamu terbang melihat alam yang pernah Sang Kekasih Allah, Nabi Muhammad SAW injak. Sampaikan kepada masyarakat bahwa kelak sholat menjadi amaliah pertama yang kena hisab,” ujar Jibril.
Pengadilaan Akhirat
Jibril kemudian memperlihatkan ruang pengadilan.
Ia berkata, “Mama, di ruangan ini setiap orang akan mendapat pemeriksaan. Setiap orang akan mempertanggungjawabkan amal masing-masing. Tidak ada teman atau saudara yang bisa menyelamatkan.”
Mama Rohel terlihat semakin ketakutan.
Keringat dingin mengucur deras.
Ia hanya diam membisu mendengarkan penjelasan Jibril.
Imajinasi Mama Rohel melayang ke Kampung Cikarohel.