Aktivitas Gunung Slamet Meningkat: Masyarakat Diminta Waspada dan Jaga Jarak

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mengeluarkan imbauan tegas agar masyarakat tidak melakukan aktivitas dalam radius 2 kilometer dari kawah gunung.

banner 468x60

DiksiNasi, Banyumas – Aktivitas vulkanik Gunung Slamet yang terletak di Jawa Tengah terus meningkat, memicu kewaspadaan dari berbagai pihak.

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mengeluarkan imbauan tegas agar masyarakat tidak melakukan aktivitas dalam radius 2 kilometer dari kawah gunung.

banner 336x280

Kepala Badan Geologi, Muhammad Wafid, menjelaskan bahwa peningkatan aktivitas ini didasarkan pada indikasi tekanan tinggi di bawah tubuh Gunung Slamet.

“Erupsi freatik maupun magmatik dapat menghasilkan lontaran material pijar yang membahayakan wilayah dalam radius tersebut,” ungkapnya dalam keterangan resmi. Minggu, (01/12/2024).

Peningkatan Aktivitas Vulkanik Gunung Slamet

Pengamatan oleh Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Gambuhan, Pemalang, menunjukkan aktivitas didominasi oleh gempa hembusan dan tremor menerus.

Data dari September hingga November 2024 mencatat peningkatan jumlah gempa tektonik lokal, tremor harmonik, hingga gempa vulkanik dalam.

Fenomena ini menandakan adanya suplai magma ke permukaan serta pemanasan air tanah di kedalaman dangkal.

Pada 28 November 2024, tercatat gempa tremor non-harmonik selama 11 menit, yang mengindikasikan pergerakan fluida menuju permukaan.

Aktivitas serupa terakhir terjadi pada 2014, menghasilkan erupsi strombolian dengan lontaran material pijar dan abu vulkanik.

Status Level II Waspada

Sejak 19 Oktober 2023, Gunung Slamet berstatus Level II (Waspada). Hal ini berarti potensi erupsi tetap ada, namun bersifat lokal.

Meski demikian, Kepala Pelaksana BPBD Banyumas, Budi Nugroho, meminta masyarakat tetap tenang.

banner 336x280

Komentar