Arif Chowas : “Pewaris Tunggal Harus Kembalikan Marwah Pesantren Nurussalam”

DIKSI NEWS14 Dilihat
banner 468x60

Ciamis, diksinasinews.co.id – Ketua PCNU Kabupaten Ciamis, KH. Arif Ismail Chowas menyatakan keberadaan Andi Ali Fikri sebagai pewaris tunggal harus bisa mengembalikan marwah Pondok pesantren Nurussalam yang bukan hanya mengurus dari sisi pendidikan formal semata namun bisa  berbaur dengan masyarakat sehingga kebermanfaatannya terasa.

Hal itu disampaikan KH. Chowas ketika menghadiri Silaturahim dan Doa bersama dengan para Pengurus Yayasan, Alim Ulama serta Tokoh Masyarakat, di Dusun Cintaharja Desa Kujang Kecamatan Cikoneng Kabupaten Ciamis, Jawa Barat Rabu (02/11/2022) malam.

banner 336x280

KH. Chowas Pimpinan Pondok Pesantren Miftahul Ulum Bangunsirna sekaligus Ketua Tanfidiyah NU Kabupaten Ciamis ini menyatakan bahwa keberlangsungan pesantren tak bisa lepas dari tradisi / kebiasaan, mengingat di pesantren tidak hanya mempelajari masalah agama saja namun sekaligus para santri digodok menganai pendidikan formal.

“Ini merupakan bagian dari upaya untuk mengembalikan dari kelembagaan dan keturunan. Ini juga yang menjadi perhatian kami termasuk saya pribadi.” Ucap KH. Chowas.

Marwah pesantren adalah membentuk manusia yang memiliki keimanan, keislaman dan pengetahuan yang kuat, baik untuk beragama dan bermasyarakat. Selaras dengan harapan dan keinginan kuat dua orang santri jebolan Gontor yaitu Ust. Abdul Hadi ( Alm ) dan Ust. Wahyudin.

Pesantren Nurussalam adalah buah dari janji kedua santri tersebut, karena beliau berdua merasakan bahwa pendidikan adalah satu – satunya lembaga yang efektif dalam pengkaderan umat dan memberikan nilai Islami dalam kepribadian generasi.

Diungkapkannya, misi utamanya pesantren adalah dalam rangka menciptakan, membentuk insan-insan yang memiliki keimanan dan keislaman yang kuat, memiliki ilmu pengetahuan yang kuat baik untuk beragama maupun bermasyarakat.

KH. Chowas berharap pada pewaris Nurussalam sekarang yakni anak dari Ust. Abdul Hadi ( Alm ) Andi Ali Fikri untuk mengembalikan marwah Pesantren Nurussalam sesuai dengan janji 2 santri yang berjasa dalam berdirinya pesantren tersebut.

“Saya harap Gus Andi bisa mengembalikan citra dan visi pesantren (Nurussalam-red). Pesantren dimanapun secara umum didirikan dan dilahirkan oleh masyarakat, maka dari itu kita harus kembali bersama masyarakat,” ungkapnya.

Yang terlihat dewasa ini malah mencerminkan hal sebaliknya, menurut masyarakat sekitar pesantren terlihat adanya kesenjangan antara masyarakat sekitar dengan pesantren. Hal ini terjadi setelah terjadi dugaan penguasaan sepihak kepengurusan yayasan dibawah pimpinan H. Obay yang sekarang memanajeri pesantren tersebut.

Gus andi adalah pewaris dari yayasan pesantren namun tidak diikutsertakan dalam kepengurusan sekarang dan sejak saat itu mulai terasa sekat yang membatasi antara masyarakat dengan pesantren.

banner 336x280