Komitmen Pendidikan Ciamis
Penyelenggaraan FTBI tahun ini menegaskan kembali bahwa pendidikan di Ciamis tidak berhenti pada aspek akademik semata.
Karakter, identitas, dan akar budaya menjadi pondasi yang terus diperkuat lewat kegiatan ini.
Panitia berharap FTBI bisa meningkatkan kesadaran generasi muda akan pentingnya bahasa ibu dalam kehidupan sehari-hari.
Dengan bahasa yang santun, anak-anak Ciamis diharapkan tumbuh sebagai pribadi beretika sekaligus bangga dengan budayanya.
Wakil Cikoneng Jadi Sorotan
Di balik gegap gempita festival, perhatian juga tertuju pada para wakil Kecamatan Cikoneng. Guru Alwy Sidqi Nabawi, S.Pd., dari SDN Sindangsari 2, datang bersama enam siswa terbaik yang sebelumnya menjuarai tingkat kecamatan.

Salah satunya, Muhammad Rafi Fauzan, siswa kelas 5, tampil di cabang Biantara.
Rafi mengaku sudah berlatih selama dua bulan.
“Saya ingin memberikan yang terbaik untuk Cikoneng dan Ciamis,” ujarnya.
Pembimbingnya, Rita, menekankan pentingnya penguasaan kosa kata dan udak unduk basa atau tata krama bahasa.
Menurutnya, hal itu menjadi syarat mutlak bagi peserta yang ingin sukses dalam lomba pidato Sunda.
Kehadiran wakil Cikoneng di FTBI 2025 bukan hanya soal lomba, tetapi juga simbol peran masyarakat lokal dalam menjaga bahasa ibu.
Mereka menjadi contoh nyata bagaimana pelestarian budaya bisa dimulai dari ruang kelas kecil hingga panggung besar tingkat kabupaten.