Inspektorat Ciamis Mendapat Apresiasi dari BPBN atas Respon Cepat dari Laporan Penyalahgunaan Anggaran Desa

banner 468x60

DiksiNasinews.co.id, Ciamis – Ketua Bidang Sumber Daya Manusia (SDM) Dewan Pimpinan Nasional (DPN) Barisan Patriot Bela Negara (BPBN), Hardedi Suharto, menyampaikan apresiasi kepada Tim Auditor Inspektorat Ciamis atas respons cepat terhadap laporan yang mereka terima. Laporan tersebut terkait dugaan penggelapan Dana Desa tahun 2022, untuk pembangunan Pos Yandu di Dusun Kuta, Desa Karangpaningal, Kecamatan Tambaksari, Kabupaten Ciamis. Sabtu, (03/09/2023).

BPBN berkomitmen untuk terus melanjutkan proses pelaporan kepada pihak penegak hukum. Langkah ini diambil sebagai upaya memberikan efek jera kepada para pelaku, walaupun sebagian oknum perangkat desa telah menunjukkan itikad baik dengan menginisiasi pengembalian dana yang telah digelapkan.

banner 336x280
Meski demikian, penting untuk diingat bahwa perbuatan tersebut telah menimbulkan kerugian keuangan negara.

“Laporan ke Kepolisian akan kami lanjutkan, terkait dana sudah mereka kembalikan tidak menyurutkan niat kami. Harus ada efek jera bagi yang lainnya, mereka harus sadar perbuatannya sudah merugikan keuangan negara” ujar Hardedi.

Hardedi menegaskan bahwa kepala desa juga harus mempertanggungjawabkan perbuatan bawahannya. Jika ada indikasi keterlibatan mereka dalam kasus ini, tidak boleh ada usaha untuk menutup-nutupi fakta tersebut. Tindakan tegas harus menjadi pelajaran, agar peristiwa serupa tidak terulang di masa yang akan datang.

“Kades harus ikut bertanggungjawab, anak buah berbuat seharusnya dengan sepengetahuan pimpinan. Kalau ada indikasi mereka terlibat, harus ada tindakan tegas agar tidak terjadi lagi” kata Hardedi.

Selanjutnya, Hardedi menyoroti pentingnya tidak hanya memberikan pembinaan, tetapi juga menegakkan tindakan hukum yang tegas dalam kasus ini. Penggelapan dana desa bukan hanya merugikan keuangan negara, tetapi juga masyarakat yang seharusnya dapat menikmati manfaat dari pembangunan Pos Yandu di Dusun Kuta.

“Bukan hanya perlu pembinaan, tindakan tegas juga harus mereka dapatkan karena hal ini sudah menjadi penyakit akut. Seharusnya setiap pembangunan menjadi hak masyarakat, kasihan mereka” tambah Hardedi.

banner 336x280