DiksiNasi, PANGANDARAN – Saat ratusan massa PMII Ciamis menggelar aksi protes di kantor Cabang Dinas Pendidikan (KCD) Wilayah XIII Jawa Barat, Kepala KCD Widhya Kurniatun justru tidak berada di lokasi.
Ia memilih menghadiri Konferensi Kerja Cabang (Konkercab) PGRI di Pangandaran.
Namun kehadirannya itu malah memunculkan sentilan tajam dari Bupati Ciamis, Herdiat Sunarya.
Di hadapan ratusan guru se-Priangan Timur, Herdiat secara terbuka menyindir kepemimpinan Widhya yang menurutnya tidak pernah berkoordinasi dengan pemerintah daerah.
“Baru dua tahun di Ciamis, baru sekarang ketemu bupati. KCD itu rakyatnya punya siapa? Ya punya bupati. Tidak boleh seperti itu,” ujar Herdiat dalam nada serius yang disambut riuh hadirin.
Herdiat, menyinggung ucapannya beberapa waktu lalu terkait mangkirnya Widhya dari undangan Pemkab Ciamis.
“Ibu KCD XIII alhamdulillah hadir. Hafal kan kemarin saya sempat ‘ngamuk’? Tapi ternyata ada hikmahnya. Kalau tidak begitu, mungkin tidak bakal ketemu juga,” ujar Herdiat.
Widhya Hindari Massa, Bungkam Dihadapan Media
Kehadiran Widhya di Pangandaran tidak hanya menegaskan ketidakhadirannya dalam menghadapi aspirasi publik, tetapi juga memperlihatkan sikap menghindar.
Usai acara PGRI, sejumlah jurnalis mendekatinya untuk meminta tanggapan atas kritik Bupati dan tuntutan PMII.
Namun, Widhya memilih menghindar dari sorotan pers.
“Maaf, saya langsung ke kantor,” katanya singkat, lalu buru-buru meninggalkan lokasi tanpa memberikan penjelasan apa pun.
Sikap tertutup ini memicu kekecewaan di kalangan media dan publik.
Di saat suara masyarakat dan mahasiswa mendesak perubahan, Widhya justru menunjukkan sikap defensif dan enggan berdialog.
PMII Soroti Mandek Proyek dan Arogansi Birokrasi
Di sisi lain, aksi damai yang dilakukan PMII Cabang Ciamis menyoroti buruknya kinerja KCD XIII di bawah kepemimpinan Widhya. Mereka membawa empat tuntutan utama:
Komentar