DiksiNasi, Ciamis – Kelompok mahasiswa yang tergabung dalam Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, menyuarakan kegelisahan mereka terhadap lonjakan harga beras yang berdampak pada kehidupan masyarakat. Dengan semangat yang tinggi, mereka menggelar aksi unjuk rasa di Gedung Pendopo, menuntut Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ciamis untuk segera mengambil langkah konkret dalam mengatasi masalah ini.
Kebijakan Pemkab Kurang Efektif
Yosep Syaiful, Koordinator Lapangan aksi dari PMII, mengkritik keras kebijakan Pemkab yang mereka rasa kurang efektif dalam mengendalikan harga pangan.
“Kami telah melihat langsung bagaimana kebijakan saat ini tidak berhasil menstabilkan harga beras. Pemkab harus lebih proaktif dan berpihak pada rakyat kecil,” ungkap Yosep. Senin, (04/03/2024).
Aksi tersebut dilatarbelakangi oleh kekecewaan terhadap program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) yang diinisiasi oleh Badan Urusan Logistik (Bulog), yang menurut mereka belum mampu mengatasi kenaikan harga beras di pasaran.
“Perlu ada evaluasi mendalam terhadap efektivitas program SPHP. Kami khawatir program ini hanya menjadi gimmick menjelang musim pilkada tanpa memberikan solusi nyata,” jelas Yosep.
Menyoal CBP dan CPPD
Yosep juga menyoroti masalah terkait ketersediaan data Cadangan Beras Pemerintah (CBP) dan Cadangan Pangan Pemerintah Daerah (CPPD), yang menurutnya sulit mereka akses dan tidak transparan.