Menurut Astini, awalnya ada 40 orang anak, namun banyak yang pindah ke Kota Banjar dan Tasikmalaya. Alasan orang tuanya karena di Ciamis tidak ada wadah/cabornya.
“Alhamdulillah kita memiliki banyak atlet sepatu roda bahkan ada yang telah berprestasi di tingkat nasional. Kita juga berharap kedepannya Kabupaten Ciamis memiliki cabor sepatu roda,” ungkapnya.
Astini juga berharap semoga UISC Ciamis semakin tambah maju dan lebih dikenal oleh masyarakat, serta mencetak bibit altet sepatu roda yang bisa mengharumkan nama Ciamis.
“Kita membuka lebar-lebar bagi orang tidak mampu maupun anak yatim yang ingin belajar, ingin meraih berprestasi dalam olahraga sepatu roda. Untuk mereka, semua fasilitas dan SPP kita gratiskan,” ujarnya..
Adapun kunjungan Astini dan pelatih UISC, Shanny Rachmandani beserta 11 orang atlet sepatu roda yang terdiri dari anak-anak berusia antara 5 – 7 tahun tersebut dalam rangka silaturahmi, sekaligus untuk lebih mengenalkan olahraga sepatu roda.
“Ini dalam rangka menjalin silaturahmi dengan pa Kadisdik. Alhamdulillah tadi kita disambut baik oleh pa Asep Saeful Rahmat disela kesibukannya. Selain bersilaturahmi kita juga ingin lebih mengenalkan olahraga sepatu roda agar lebih dikenal oleh para guru olahraga di Kabupaten Ciamis,” pungkasnya. (Nank)