Kejadian tak terduga yang mengguncang malam di Kota Ciamis memicu perhatian luas, terutama setelah dua peristiwa tragis terjadi berturut-turut pada Sabtu malam hingga Minggu dini hari.
DiksiNasi, Ciamis – Perkelahian di Islamic Centre Ciamis dan pembakaran kendaraan roda dua di dekat Terminal Ciamis membuat banyak orang bertanya-tanya apakah ada keterkaitan antara kedua insiden tersebut.
Bukan Perselisihan antar Ormas
Demi menjelaskan situasi dan menghindari penyebaran informasi yang keliru, Dewan Penasehat XTC Ciamis, yang diwakili oleh Gian Henukh, memberikan klarifikasi.
Gian, yang akrab disapa Barmek, menegaskan bahwa insiden pada Minggu dini hari bukanlah masalah antar Organisasi Masyarakat (Ormas) seperti yang banyak beredar di berita.
“Ini adalah masalah pribadi saya dengan Atang, tanpa keterlibatan organisasi,” ungkap Barmek. Selasa, (14/05/2024).
Permasalahan bermula dari percakapan yang tidak menyenangkan dari Atang.
Barmek mengungkapkan bahwa perdebatan tersebut dipicu oleh komentar yang dianggapnya tidak pantas dari Atang.
“Sikapnya menantang saya dan ayah saya dalam ucapannya membuat saya marah,” ujarnya.
Penyebab Kejadian
Barmek menjelaskan bahwa pada saat kejadian, dia berada di sebuah tempat biliar di Bolenglang untuk mengurus perizinan tempat baru.
Namun, ketika hendak pulang, dia bertemu dengan Atang yang baru saja tiba di lokasi.
Pertemuan itu memicu pertengkaran verbal, di mana Atang menantang Barmek dengan kata-kata yang tidak dapat dia terima.
Meskipun Dian Erwin sempat berhasil meredam situasi, emosi Barmek kembali memuncak ketika dia menerima laporan dari rekannya di perjalanan pulang.
Mendengar komentar yang merendahkan dari Atang, Barmek hampir mengambil tindakan balasan, beruntung beberapa rekan berhasil menenangkannya.
Dalam upaya untuk menyelesaikan konflik, ayah Barmek, Dadan David Henukh, bersama dengan kedua adiknya, Galang dan Ganesha Henukh, mengunjungi Atang di sekitar Islamic Center Ciamis.
Mereka duduk bersama untuk meluruskan yang terjadi, namun di tengah perbincangan Atang mengeluarkan kata – kata dengan nada menantang.
“Saya duduk berhadapan dengan Atang, sedangkan Dian Erwin berdampingan dengan Ayah saya. Saat itu, saya bertanya kenapa harus membawa ayah saya dalam perselisihan” kata Barmek.
Namun, Atang menjawab pertanyaan tersebut dengan teriakan mengajak berkelahi pada Barmek.