DiksiNasi, Indramayu – Pilkada Indramayu 2024 menghadirkan persaingan sengit antara dua tokoh utama, yaitu Bupati incumbent Nina Agustina dan mantan Wakil Bupati Lucky Hakim.
Kedua figur ini memiliki basis dukungan yang kuat, namun dinamika politik semakin rumit dengan munculnya pasangan calon (paslon) Bambang Hermanto-Kasan Basari, yang kian percaya diri setelah Prabowo Subianto dilantik sebagai Presiden RI.
Popularitas Lucky dan Kepemimpinan Nina
Lucky Hakim, yang terkenal sebagai artis sinetron, sudah lama dikenal oleh masyarakat Indramayu.
Popularitasnya, terutama melalui peran di berbagai sinetron religius, menjadikannya tokoh yang dicintai publik.
Ketika terpilih sebagai Wakil Bupati mendampingi Nina Agustina pada Pilkada 2020, banyak yang meyakini bahwa kemenangan tersebut lebih banyak penyebabnya adalah “faktor Lucky.”
Namun, hubungan Nina dan Lucky kian renggang seiring waktu.
Penyebabnya, Lucky merasa memiliki batas dalam menjalankan tugasnya sebagai wakil.
Ketidakharmonisan ini mencapai puncaknya saat peringatan HUT Indramayu ke-495, di mana Lucky tidak terlibat dalam acara tersebut.
Perseteruan ini membuka peluang bagi paslon lain untuk mengambil alih momentum.
Paslon Bambang-Kasan: Peroleh Keuntungan dari Situasi Politik Nasional?
Pasangan Bambang Hermanto-Kasan Basari, usungan Golkar dan Gerindra, mengalami peningkatan popularitas seiring dengan pelantikan Prabowo Subianto sebagai Presiden RI.
Keterkaitan mereka dengan Prabowo dan partai pengusungnya membuat pasangan ini lebih optimis dalam meraih dukungan.
Menurut Wartono, Tim Sukses Kasan Basari, Bambang-Kasan kini terkenal sebagai figur asli Indramayu yang memahami kebutuhan masyarakat lokal.
“Alhamdulillah, secara elektoral nama Cabup Bambang dan Cawabup Kasan Basari makin masyarakat kenal. Masyarakat menilai, paslon Bambang – Kasan layak pimpin Indramayu kedepan,” ujar Wartono. Rabu, (24/10/2024).
Survei Pilkada: Lucky Memimpin, Nina dan Bambang Kasan Bersiap
Hasil survei terbaru rilisan Puskaptis menunjukkan Lucky Hakim-Syaefuddin memimpin dengan 55,09 persen suara, lalu Nina Agustina-Tobroni dengan 25,26 persen, dan Bambang-Kasan yang memperoleh 9,87 persen.
Meskipun angka survei tersebut menggambarkan dominasi Lucky, sejumlah pihak meragukan keabsahan hasil survei ini, terutama karena tingginya angka pemilih yang belum menentukan pilihan.
Mencermati Peluang Bambang-Kasan
Meski saat ini berada di urutan terakhir, Bambang-Kasan berpotensi mendulang suara dari swing voters dan undecided voters yang mencapai 24%.
Selain itu, elektabilitas Nina dan Lucky yang rentan terhadap isu-isu tertentu bisa Bambang-Kasan manfaatkan untuk meningkatkan dukungan.