DiksiNasi, Jakarta – Reuni Akbar 212 di Monas, Jakarta, pada Senin (2/12/2024), menjadi panggung bagi mantan imam besar Front Pembela Islam (FPI), Muhammad Rizieq Shihab, untuk menyampaikan kritik dan harapan.
Di hadapan ribuan pendukung, Rizieq menyerukan agar pemerintahan Presiden Prabowo Subianto mengedepankan keadilan serta mengadili pelanggaran hukum dari era sebelumnya.
Rizieq mengingatkan Presiden Prabowo untuk menempatkan “ayat suci di atas ayat konstitusi” dalam menjalankan kepemimpinannya.
Menurutnya, prinsip ini akan membawa keberkahan bagi Indonesia.
“Kami seluruh rakyat akan mendukung Bapak jika mengajak bangsa taat kepada Allah dan Rasul-Nya,” ujar Rizieq.
Pesan untuk Prabowo: Jangan Ganggu, Tapi Tetap Kritisi
Rizieq meminta masyarakat memberi kesempatan kepada pemerintahan baru untuk bekerja tanpa gangguan.
“Jangan diganggu, tapi tetap kritis. Mendukung bukan berarti menjilat. Kita tetap amar makruf nahi mungkar,” katanya.
Habiburokhman, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, menyambut positif seruan Rizieq. “Kami mengapresiasi imbauan ini. Pak Prabowo butuh waktu dan ruang untuk melaksanakan amanah rakyat,” ujar Habiburokhman.
Ia juga berharap dalam menyampaikan kritik kepada pemerintah, melalui mekanisme formal agar tidak mengganggu ketertiban.
Kritik Tajam pada Pemerintahan Sebelumnya
Dalam pidatonya, Rizieq mengkritik keras pemerintahan mantan Presiden Joko Widodo.
Komentar