DiksiNasi, Bandung Barat – Insiden tumpahan soda api (sodium hydroxide) dari truk tangki di Jalan Raya Padalarang-Purwakarta pada Selasa (24/12/2024) memicu sorotan tajam terhadap standar keselamatan pengangkutan bahan berbahaya (B3).
Peristiwa ini menyebabkan kerusakan pada lebih dari 150 kendaraan dan melukai lebih dari 100 orang, termasuk empat pengendara yang mengalami luka bakar serius.
Kapolres Cimahi, AKBP Tri Suhartanto, menjelaskan bahwa truk dengan nomor polisi D 9475 AF tersebut mengangkut 20 ton soda api dari Karawang menuju Bandung.
“Cairan kimia yang tercecer menyebabkan korosi pada kendaraan dan iritasi fisik. Kami menduga kelalaian dalam pemeriksaan kendaraan menjadi faktor utama,” ujar Tri.
Minimnya Standar Keselamatan
Truk tangki diketahui memulai perjalanan pada Senin malam (23/12/2024) tanpa kernet dan baru menyadari kebocoran setelah seorang pengendara memperingatkan sopir di Kampung Cikamuning, Padalarang.
Kebocoran soda api ini terjadi sepanjang delapan kilometer, dari Jembatan Cigentur di Cikalongwetan hingga Kampung Cikamuning.
Kapolsek Padalarang, AKP Kusmawan, mengkritik minimnya inspeksi rutin terhadap kendaraan pengangkut B3.
“Kecelakaan ini bisa dicegah jika truk diperiksa dengan baik sebelum perjalanan. Inspeksi kendaraan adalah kewajiban mutlak, terutama untuk bahan kimia berbahaya,” tegas Kusmawan.
Korban dan Kerugian Truk Kimia Tumpah di Padalarang
Dampak dari kelalaian ini dirasakan oleh ratusan pengendara.
Cat bodi kendaraan rusak, mesin kendaraan terkikis, dan banyak korban mengalami iritasi kulit hingga luka bakar.
Salah satu korban, Nanda (18), menceritakan pengalaman traumatisnya.
“Motor saya rusak parah, dan mata saya sangat perih setelah melewati genangan soda api,” ungkapnya.
Komentar