WHO telah menggelar komite darurat untuk menangani penyebaran virus ini yang mulai meluas ke negara-negara lain.
“Penyebaran clade baru Mpox di wilayah timur DRC dan deteksinya di negara-negara tetangga yang sebelumnya tidak melaporkan kasus Mpox sangat mengkhawatirkan,” kata Dr. Tedros, mengutip dari CNN International (15/8/2024).
Hingga kini, lebih dari 17.000 kasus Mpox dan 500 kematian telah terlaporkan di 13 negara Afrika.
WHO menyetujui penggunaan darurat vaksin Mpox dan merencanakan pendistribusian 500.000 dosis ke negara-negara terdampak seperti RD Kongo dan Nigeria.
WHO juga menyebut bahwa langkah-langkah pengendalian wabah ini, memerlukan pendanaan sebesar USD 15 juta atau sekitar Rp 234 miliar.
Besaran dana ini, perlu untuk meningkatkan pengawasan, diagnostik, dan penelitian.
Mpox telah menjadi ancaman global yang membutuhkan respons internasional terkoordinasi.
Seiring dengan meningkatnya kasus dan penyebaran ke negara-negara baru, seluruh dunia mengimbau untuk waspada dan bekerja sama untuk menghentikan penyebaran virus ini dan menyelamatkan nyawa.
